celahkotaNEWS.com – DUMAI- Dikatakan memiliki izin menampung dan mengolah limbah B3 dengan kode A307-1 yang dikeluarkan oleh KLHK, PT. Envitec Multi Indonesia (EMI) nyatanya tidak memiliki sarana pemadaman kebakaran.
Dimana izin penampungan dan pengelolaan limbahB3 dengan kode A307-1 ini disebut adalah izin pengolahan limbah dengan kateristik limbah beracun mudah menyala.
Pihak perusahaan dinilai lalai atau sengaja tidak menyediakan personil maupun alat pemadaman kebakaran meski sudah berdiri sejak tahun 2017 lalu.
Hal ini dinilai bisa membahayakan pekerja perusahaan itu sendiri maupun masyarakat banyak mengingat lokasi PT. EMI berdekatan dengan Kawasan Industri Dumai dan pemukiman masyarakat.
Kepala DLH Dumai Dameria melalui Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Kota Dumai, Anton Budi Dharma, DLH Dumai sudah melakulan kajian dan meminta laporan terkait insiden tersebut untuk dilaporkan ke KLHK.
Menurut Anton, sesuai izin yang dikeluarkan oleh KLHK, perusahaan tersebut menampung dan mengolah limbah B3 dengan kode A307-1, dengan kateristik limbah beracun mudah menyala.
“Kita sudah melakukan Investigasi terkait insiden tersebut. Kami juga sudah meminta laporan dari pihak Envitec terkait SOP Pelaksana Kedaruratan Pengolahan B3 dan LB3.” Kata Anton, Jum’at (25/2/2022),lalu.
Laporan yang kami terima dari pihak Perusahaan yaitu PT. Envitec, menyatakan sumber api dari kolam pempungan yang letaknya tidak jauh dari tempat penampungan Spent bleaching earth (SBE).
“Saat kita mintai laporannya, pihak perusahaan mengakui ada kelalaian atau human error saat ujicoba pompa air yang mengakibatkan minyak di kolam IPAL mengalir ke kolam pendingin, minyak dan air tidak menyatu, minyak berada diatas lalu terbakar, faktor cuaca yang panas juga diduga menjadi pemicu sumber api yang menyebabkan kebakaran di kolam limbah cair B3 milik PT Envitec,” terang Anton.
“Semua hasil inspeksi dilapangan telah kami laporkan ke KLHK,”pungkasnya.
Sementara pihak PT. Envitec Multi Indonesia Kota Dumai sampai saat ini masih bungkam,terkait musibah kebakaran yang terjadi pada pekan yang lalu.(ckn)
2 komentar
Komentar ditutup.