oleh

Ramuan Air Mandi Belimau Melayu Asli

Tradisi Petang Megang di Sungai Siak Sudah menjadi tradisi zaman bezaman

Celahkotanews.com – Menyambut tibanya tamu keagungan, bulan suci Ramadan, masyarakat Riau melakukan tradisi mandi petang belimau atau di beberapa daerah ada yang menyebutnya balimau kasai, petang megang, mandi air pecung. Yang jelasnya, kesemua itu merupakan bentuk kegembiraan menyambut bulan yang penuh berkah sekaligus berniat mensucikan diri lahir dan bathin.

Air yang diramu khusus untuk mandi belimau ternyata sejak dari dahulu kala sudah ditentukan bahan-bahannya oleh orang bijak pandai dan kaum ulama. Hal ini yang sudah ditunjuk ajarkan oleh orang-orang tua dahulu.bahannya.

Bahan-bahan untuk membuat air belimau tersebut antara lain, daun pandan wangi, daun serai wangi, mayang pinang, daun limau, daun soman, daun nilam, daun mentimun, akar siak-siak, daun limau purut beserta buah limau perut. Diakui juga untuk mencari daun-daun tersebut sangatlah susah zaman sekarang apalagi akar siak-siak yang tumbuhnya di dalam hutan.
“Kalau dulu senang mencarinya, di tiap-tiap rumah ada menanam,’’

imagesDaun dan ramuan yang telah dipilih sejak dahulu itu, menurut pengakuan dipilih oleh orang-orang bijak dan kaum ulama karena aromanya harum.

Islam amat menyenangi sesuatu yang bersih dan harum. Maka kegembiraan kita sebagai umat Islam dalam menyambut bulan kesucian dan penuh keagungan tersebut, salah satunya membersihkan diri, dengan harum-haruman dalam artian bersih diri secara lahir dan bathin. Begitulah kira-kira hajat atau maksud dari tradisi mandi belimau.

Setelah bahan terkumpul barulah kemudian dicuci agar tidak menimbulkan gatal atau miang pada tubuh. Dan selanjutnya direbuslah seluruh daun-daun yang terkumpul itu ke dalam wadah kecuali daun dan buah limau perut karena keduanya itu dimasukkan setelah air melegak agar aromanya lebih terhidup,Dimasak di dalam dandang, atau tempat besar.

Proses perebusan kesemua ramuan tersebut hingga sampailah air benar-benar mendidih atau diperkirakan saja aroma atau sari pati dari daun tersebut bersebati dengan air. ‘’Bisa 3 atau 4 jam.
Bagi sebagian orang, biasanya air limau yang sudah direbus disaring lagi dengan menggunakan penyaring untuk menghindari serbuk-serbuk daun lengket di rambut.

Sebelum air belimau digunakan untuk mandi masih ada lagi campuran yang biasa dilakukan orang-orang terdahulu yang menurut Hasnah sekarang jarang dilakukan Yakni membubuhkan bedak sejuk dan air wangi dari air mata duyung ke dalam air belimau yang sudah direbus tersebut. ‘’Tetapi air mata duyung yang dijual sekarang sudah tidak asli lagi, makanya mungkin tak ada orang melakukan hal itu.

Setelah mandi, barulah sanak keluarga beserta tetangga dekat bersalam-salaman, memohon ampun sesamanya atas dosa yang barangkali pernah dilakukan baik sengaja atau pun tidak. ‘’Itulah yang dimaksudkan mensucikan diri lahir dan bathin.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

1 komentar