oleh

Mesin Partai Belum Berjalan

c117827dcb434d781be62e3d9512c6d2_XL_322x215
Masih Tanda Tanya Siapakah Yang Akan Memimpin Kota Dumai 5 Tahun Kedepan

Pak Usu….. Main Petak Umpat NYok…!

Celahkotanews.com || Dumai –  Hiruk pikuk Pilkada serentak yang digelar Desember 2015 kini sudah memasuki proses verifikasi pasangan calon kepala daerah, dan pada 24 Agustus 2015 Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan pasangan calon kepala daerah yang berhak ‘bertarung’.

Untuk mencalonkan diri dalam pesta demokrasi di daerah (Pilkada, red) tentunya penuh lika-liku yang harus dilalui oleh peserta pilkada. Dukungan parpol sangat diperlukan guna menuju singgasana kursi kepala daerah. Paling tidak dukungan dari masyarakat (KTP, red) untuk maju dari calon independen.

Bisik-bisik tetangga (lirik lagu Elvi Sukaesih, red), untuk memperoleh dukungan baik dari parpol ataupun dukungan KTP bagi calon independen, diperlukan biaya. Bahkan dari informasi yang penulis rangkum, untuk bertarung di pilkada, kontestan harus menyiapkan dana puluhan miliar untuk tingkat Walikota dan Bupati. Lain hitungannya dengan Gubernur, tentunya angka yang dibutuhkan lebih besar.

Namun beberapa waktu yang lalu juga terdengar kabar bahwa salah satu bakal calon pasangan wakil walikota yang harus tukar guling pasangan di masa in juri time setelah melalui perundingan dan di ganti dengan mahar milyaran rupiah pula.

Sejauh ini pula setelah masa pendaftaran beberapa waktu yang lalu belum terlihat solid dukungan partai terhadap bakal calon yang mereka usung bahkan saat ini mesin partai pun belum bergerak alias habis minyak.

Hingar bingar celoteh sana sini membicarakan pasangan siapa yang kuat pun mulai terngiang namun di sayangkan tidak bulatnya dukungan dari Partai terhadap pasangan yang mereka usung membuat dunia politik semakin tidak jelas.

Pakta dilapangan sejauh ini mengtakan banyak di antara kader partai mulai main kucing-kucingan dengan pasangan dan tim lain selain yang di usung oleh partainya.

setiap pasangan calon sangat berharap partai yang mendukung dan mengusungnya dapat secara optimal memberikan dukungan namun kenyataannya banyak diantara kader-kader partai secara diam- diam main belakang dengan pasangan lain.(ckn)

Penulis. : Khairul iwan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

2 komentar

  1. Ping-balik: Study in Africa