oleh

Fakta-fakta kasus pembunuhan’Mutilasi’ Suci Fitria satu persatu mulai terungkap

-celahkotanews-603 views

celahkotaNEWS.com (CKN) || DUMAI – Fakta-fakta kasus pembunuhan sadis Suci Fitria yang ditemukan tewas satu persatu-satu mulai terungkap. Fakta-fakta tersebut terungkap setelah pelaku pembunuhan itu di tangkap polisi beberapa waktu lalu. Ada beberapa fakta yang cukup mencengangkan terkait dengan kasus pembunuhan sadis tersebut.

Salah satu fakta yang cukup mengangetkan yakni terkait dengan identitas pelaku. Ternyata pelaku merupakan seorang pengemudi jasa online yang selama ini menjadi saksi pihak kepolisian dalam mengungkapkan kasus pembunuhan yang terjadi sekitar 9 lalu itu. VH (52) selama ini diketahui cukup kooperatif memberikan informasi kepada pihak kepolisian. Bahkan pihak kepolisian sempat membuat sketsa wajah seorang wanita yang di sebut pelaku bersama korban saat pelaku menjemput korban di Hotel Red Planet Pekanbaru.

Dengan sketsa tersebut pihak Kepolisian berusaha mencari wanita yang mirip dengan gambar sketsa, namun tidak satu pun wanita yang mirip dengan gambar sketsa yang di buat berdasarkan keterangan VH. Ternyata itu hanya alibi pelaku saja. Wanita yang di sketsa tersebut tidak nyata, hanya khayalan pelaku saja.

Selain itu saat rilis juga terungkap, pelaku juga merupakan bekerja sebagai kontraktor di Kota Pekanbaru dan memiliki rumah mewah yang di lengkapi fasilitas kolam renang di Jalan Tiung Nomor 114 Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru.

Tidak hanya itu,fakta yang cukup mengejutkan juga ternyata pelaku sempat mendatangi rumah orang tua Suci Fitria yang berada di Jalan Taman Karya Kecamatan Tampan Pekanbaru pada 2 Desember 2019 lalu. “Ya sempat datang, dia (Pelaku,red) menjelaskan kepada kami terkait kronologis terakhir kali bertemu dengan anak saya, tenyata itu hanya alibi saja, dia pelakunya,” ujar Lia Ibu dari korban.

Bahkan pelaku sempat mengajak dirinya untuk pergi ke tempat terakhir,ia mengantar anaknya di salah satu tempat hiburan di Jalan Kuantan Raya Pekanbaru. “Untung saya tidak ikut ketika itu, mungkin kalau ikut bisa saja saya di bunuh,” terangnya.(ckn/rp)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

104 komentar