celahkotaNEWS.com – Seperti harimau yang mengaum,seperti beruang yang mencakar dan seperti kambing yang mengembek.
Seperti di film-film kita biasa melihat harimau mengaum hanya untuk menakuti manusia atau hewan lain.
Suara lantang bukanlah untuk meneriaki,meskipun urat leher sudah mengular seperti jari kelinking namun pekikanmu hanya untuk meraup kepentingan sekelompok orang.
Berkerumun dengan sorak sorai seolah seperti kambing yang sedang mengembek,mencari ruput hijau diladang yang terbentang,kambing memang tidak bisa mengetahui bahwa itu ladang siapa,apakah kamu mau seperti kambing mencaplok dan mengakui ladang orang sebagai milikmu.
Sekedar untuk pengetahuan.
Beruang Madu makan berbagai jenis buah-buahan, kacang-kacangan, buah beri, tunas dan umbi-umbian, serta melengkapi makanan mereka dengan serangga, belatung, madu, telur dan hewan kecil seperti hewan pengerat ketika materi tanaman langka.
Sebagaimana kita ketahui setajam-tajamnya kuku beruang tapi mereka masih mempunyai makanan kegemaran,Beruang menyukai madu dan tertarik pada sarang lebah. Tetapi tidak seperti di kartun Winnie the Pooh, beruang makan lebih dari sekadar madu. Mereka juga akan mengkonsumsi lebah dan larva di dalam sarang lebah, yang merupakan sumber protein yang baik bagi mereka.
Nah,beruang aja tahu yang berprotein dan memakannya tanpa harus,menghujat,berteriak di tengah terik matahari sepeti kambing yang sedang kelaparan dan terus mengembek mencari rumput.
Terkadang kita merasa sedih jika usaha yang sudah kita lakukan tidak sebanding dengan apa yang telah kita dapatkan.
Jika kita melihat orang lain yang memiliki tujuan sama dengan kita namun dia berhasil meskipun usaha yang dilakukannya lebih sedikit daripada yang kita lakukan, maka akan membuat kita merasa iri dan jengkel,maka segala upaya meskipun harus menghujat dan berteriak seoalah benar itu juga dilakukan.
Sebagian orang hanya memahami rezeki hanya sebatas harta kekayaan. Mereka mengira rezeki yang diberikan hanya berupa uang, emas, tanah, dan berbagai jenis lainnya.Oleh karena itu, tidak sedikit pula orang yang merasa tertipu dengan bujuk rayuan dan hasutan hanya untuk kepentingan segelintir orang,dengan kenikmatan duniawi sehingga mereka kurang bersyukur ketika mendapatkan hasil yang kurang memuaskan.
Jika anda membeci seseorang demgan tujuan kepentingan diri pribadi dan sekelompok orang,bukan berarti anda harus menghasut,dan mengajak orang lain untuk membencinya,karena kita hidup bukan berdasarkan apa yang kita mau, tapi berdasarkan apa yang kita mampu.
Seorang teman akan selalu menyepelekan kebaikanmu, sementara seorang musuh menghormati kekuranganmu.”(The Godfather) jadi berhentilah mengembek seperti segerombolan kambing yang sedang lapar,ingat jika itu memang milikmu pasti akan kembali padamu.(ckn)
Sumber :
Tulisan ini diangkat dari berbagai sumber.
Foto : ilustrasi @internet








The posts are like stars in the sky—each one shining brightly, guiding my curiosity.