Pada 2015 mendatang, kesepakatan Masyakarat Ekonomi ASEAN atau pasar bebas ASEAN mulai berlaku. Jika ingin tetap bisa bersaing, Indonesia harus berbenah. Sebab, daya saing beberapa sektor industri utama kita masih kalah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.
Sebelumnya untuk membahas kesiapan pemerintah kota seluruh Indonesia dalam menghadapi Asean Economic Community atau Komunitas Ekonomi Ekonomi ini, digelar Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Rakernas Apeksi) yang dipusatkan di Kota Dumai.
Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, Indonesia harus bersiap untuk menghadapi ini. Termasuk Kota Dumai yang bertetangga dengan beberapa negara seperti Malaysia dan Singapura.
Saat ini Kota Dumai juga tengah bersiap untuk menghadapi suatu pasar bebas Asean dimana barang dan jasa tersedia dengan harga yang bersaing di Asean.
Untuk meningkatkan daya saing, salah satunya dengan meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Lembaga pendidikan tinggi di Dumai juga sedang berupaya penuh meningkatkan mutunya agar mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas yang nantinya mampu bersaing dengan tenaga kerja Asean lainnya. Kampus Akademi Akuntansi Riau Dumai, misalnya. Lembaga pendidikan tinggi dengan “akreditasi B” ini selalu berusaha meningkatkan mutu pendidikan dengan merekrut tenaga pengajar dan tenaga teknis yang mumpuni.
Dalam rangka meningkatkan daya saing tersebut, salah satu langkah yang ditempuh kampus ini adalah dengan menjalin kerjasama dengan beberapa universitas di negeri jiran Malaysia seperti Bristol University dan Binary University. Tidak hanya itu, buah dari kerjasama ini, tahun ini dua orang alumni AKRI Dumai akan diberangkatkan ke Malaysia untuk mengikuti pembelajaran disana. Kedua alumni tersebut menerima fasilitas beasiswa yang diberikan untuk melanjutkan pendidikannya se strata satu dengan berbagai kemudahan berkat kerjasama yang dibuat oleh kedua kampus dua negara ini.
Dijelaskan Zulkifli, Direktur Akademi Akuntansi Riau bahwa kurikulum kampus AKRI saat ini sudah disetarakan dengan kampus rekanan agar alumni AKRI nantinya memiliki memiliki standar dan kompetensi yang sama dengan Binary University dan Bristol University Malaysia.Dengan begitu alumni AKRI Dumai nantinya diharapkan bisa bersaing dalam menghadapi Asean Economi Community yang akan dihadapi tahun ini.
“Untuk meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia, kami selaku lembaga pendidikan tinggi akan terus berupa meningkatkan mutu sehingga bisa menghasilkan alumni yang mampu bersaing di Masyarakat Ekonomi Asean”, jelasnya.
Sementara itu, selain di bidang pendidikan, usaha lainnya juga dilakukan Pemerintah Kota Dumai dengan meningkatkan dan membina usaha kecil menengah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Kota Dumai agar bisa bersaing dalam pasar bebas ekonomi Asean.
Bagaimana caranya agar AEC ini menjadi sebuah peluang besar bagi Indonesia dan Kota Dumai khususnya untuk memajukan bidang ekonomi, mengingat Indonesia menyumbang 40% dari total penduduk ASEAN, letak geografis, serta luas wilayah tentu akan sangat menguntungkan apabila dimanfaatkan dengan baik. Namun apabila diabaikan, Indonesia dengan adanya AEC ini akan terus menerus menkonsumsi. Yang harus dilakukan adalah tentu mengasah diri dengan kemampuan yang lebih baik dan memiliki daya saing, mengurangi sifat konsumerisme, bangga terhadap produk sendiri dan yang terakhir adalah jadilah pelaku usaha. Agar dengan adanya AEC bukan hanya Sembilan Negara yang membanjiri pasar Indonesia, namun produk dari Indonesia pun dapat Berjaya di kesembilan Negara tersebut. (va)
https://fgvjr.com