oleh

The 2nd China International Import Expo 2019,Indonesia Akan Jajakan Sarang Burung Walet dan Kopi

celahkotaNEWS.com || Indonesia akan ikut serta dalam pameran dagang di China, yaitu The 2nd China International Import Expo (CIIE) 2019 pada 5-10 November 2019. Dalam kesempatan ini, Indonesia akan menjajakan beberapa produk unggulan, seperti kelapa sawit, kopi, batu bara, dan sarang burung walet.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Dody Edward menuturkan pameran dagang ini diharapkan dapat mengerek ekspor Indonesia ke China. Pasalnya, Indonesia mengalami defisit perdagangan nonmigas dengan China mencapai US$12,51 miliar sepanjang Januari-Agustus 2019.

Sementara itu, total perdagangan dua negara mencapai US$45,9 miliar selama 9 bulan. “China International Import Expo ini adalah gambaran bahwa China adalah pasar yang terbuka,” katanya,dilansir dari CCNindonesia.com Jumat (1/11).

Ia tetap optimis China menjadi pasar potensial bagi produk ekspor Indonesia, meskipun pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu ini melambat. Pada kuartal II 2019, pertumbuhan ekonomi China tercatat hanya mencapai 6,2 persen, terendah sejak 27 tahun terakhir. Perlambatan pertumbuhan merupakan imbas perang dagang AS-China yang menggoyahkan permintaan di dalam dan luar negeri.

“China memiliki penduduk yang jumlahnya luar biasa. Selain itu, China adalah negara yang sedang tumbuh, walaupun dari sisi proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini di kisaran 6 persen-6,5 persen,” jelasnya.

Namun demikian, ia mengaku masih menghitung potensi nominal yang bisa diraih dari pameran dagang tersebut. Ia juga belum bisa membeberkan target kenaikan ekspor ke China melalui agenda tersebut.

Selain mengenalkan produk Indonesia melalui pameran dagang, ia bilang pemerintah akan menerapkan berbagai strategi untuk menekan defisit dagang dengan China. Salah satunya dengan menggenjot ekspor produk berbasis industri.

Alasannya, selama ini komoditas ekspor utama Indonesia ke China mayoritas berasal dari Sumber Daya Alam (SDA), seperti batu bara, feronikel, batu bara bitumen, bijih nikel, dan konsentrat.

Beberapa produk industri yang akan didorong adalah produk yang spesifik asal Indonesia, seperti produk makanan dan minuman, serta sarang burung walet.

“Pemerintah sudah membuat regulasi tertentu kemudahan impor bahan baku, sehingga nanti produk sumber daya alam ini dengan bahan baku bisa memproduksi produk yang memiliki nilai tambah,” imbuh Dody.

Pameran ini akan menampilkan produk impor dari 172 negara dengan target pengunjung lebih dari 150 ribu orang. Delegasi Indonesia sendiri, akan dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan selaku utusan khusus RI dan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.(ulf/bir/gn)

sumber : CCNindonesia.com 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.