Meskipun jenis material bangunan sudah banyak pilihan, namun banyak masyarakat Kabupaten Kepuluan Meranti masih meminati daun rumbia untuk atap rumah.
SELATPANJANG,CELAHKOTANEWS.COM – Masyarakat di Kabupaten Kepulauan Meranti, ternyata masih sangat mengidolakan atap yang terbuat dari daun rumbia (daun sagu,red) sebagai atap rumah. Sampai saat ini pula, pengrajin (penganyam) atap rumbia di kota sagu itu pun masih banyak terutama di daerah pelosok.
Meskipun berbagai produk atap bangunan yang kian banyak menyaingi, seperti seng atau roof, namun sebagian masyarakat di wilayah Kepulauan ini sangat mempertahankan potensi ini. Selain harganya murah, atap rumbia ini juga mudah untuk didapatkan.
“Selain bahan dasar pembuatan atap rumbia mudah ditemukan, harganya juga terbilang tidak begitu mahal, Rp2 ribu perlembar,” ungkap Romlah, salah seorang penganyam atap dari daun rumbia, di Sungai Tohor Kecamatan Tebingtinggi Timur, saat ditemui wartawan.
Pengrajin Atap rumbia,mengayam atap
Kata Romlah juga, hingga saat ini, kebutuhan masyarakat Sungai Tohor dengan atap rumbia ini sangatlah tinggi, hanya saja, ada beberapa wilayah yang agak jauh untuk mengambil daun rumbia tersebut.
“Jika jarak pengambilan bahan dasarnya jauh, otomatis tidak tiap saat kita bisa mebuatnya (menganyam),” terangnya.
Sementara itu, Camat Tebingtinggi Timur, Helfandi SE MM, mengatakan bahwa tingkat kebutuhan atap daun rumbia di Tebingtinggi Timur itu sangatlah tinggi. Sebab, selain harganya murah, untuk membeli atap seng harus terlebih dahulu ke Selatpanjang, sementara jarak tempuh dari Sungaitohor ke Selatpanjang sangat jauh.
“Selain atap rumbia, di daerah Tebingtinggi Timur ini juga memiliki banyak potensi, seperti di Nipah Sendanu, itu potensi UP2K nya adalah pandan, yang bisa diolah menjadi tikar, tudung saji, alas meja, dan beberapa produk lainnya,” ucap Helfandi.
Sebagai informasi, dalam pembuatan atap daun rumbia ini dibutuhkan daun rumbia, batang pinang atau batang nibung untuk tulang atap atau yang disebut mengkawan, serta kulit pelepah sagu yang digunakan untuk mengikat (dengan cara menganyam) daun-daun di mengkawan tersebut.
soft piano