oleh

Aktivitas Ponton RAPP Di Sungai Ara Membuat Nelayan Merugi

celahkotaNEWS.com || PELALAWAN – Aktivitas ponton pengangkut kayu akasia milik PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Sungai Kampar lebih tepatnya di Desa Sungai Ara, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan dianggap mengganggu dan membahayakan masyarakat tempatan.

Menurut keterangan Agus (60), salah seorang warga Desa Sungai Ara yang berprofesi sebagai nelayan, selama ini, ketika ponton lewat, nelayan yang sedang beraktivitas harus naik ke darat, pasalnya ada bagian ponton yang menyebabkan arus menarik kebawah ponton.

Bahkan Agus mengeluhkan, tidak sedikit nelayan yang dirugikan akibat ponton yang melintas tersebut, salah satunya seperti jaring ikan yang rusak diseret ponton, ada juga jaring ikan yang rusak akibat jatuhan kayu, selain itu juga terjadi kerusakan ekosistem sungai karena limbah kapal.

“Sebagai nelayan, banyak kerugian yang kami rasakan karena ada aktivitas lalu lalang ponton yang mengangkut kayu akasia milik RAPP tersebut,” ujarnya yang juga mengaku harus mengganti jaring satu kali tiga bulan karena kerusakan yang diakibatkan terseret ponton.

Tidak jauh berbeda dengan Agus, Amat (52) yang juga menggantung hidupnya menjadi nelayan itu mengatakan besarnya ukuran ponton yang mengangkut kayu akasia itu bisa mengancam keselamatan nelayan. Bahkan pada tahun 2015 pernah ada kejadian yang menyebabkan seorang nelayan meninggal dunia akibat terseret ponton.

“Kalau kerugian yang diakibatkan aktivitas ponton itu cukup besar, nyawa nelayan juga bisa terancam saat ponton melintas, apalagi kalau ponton itu lewat saat malam hari,” keluhnya.

Tidak sampai disitu saja, Amat menyebutkan ada juga kerugian seperti abrasi yang disebabkan gelombang saat ponton lewat. “Ada yang terlupakan, aktivitas ponton itu bisa mengakibatkan abrasi pada sungai, setiap tahun sungai semakin melebar,” pungkasnya.

Sumber : lintaskriminal.co.id

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

1 komentar