JAKARTA – Transformasi digital dinilai menjadi kunci percepatan pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu, Bank Indonesia (BI) menegaskan perlunya kolaborasi seluruh otoritas dan pelaku industri dalam membangun ekosistem ekonomi keuangan digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, menyebutkan dengan kolaborasi bersama bagaimana melakukan orkestrasi nasional sebagai katalis pertumbuhan ekonomi.
“Dalam Asta Cita transformasi digital sebagai payung pembangunan ekonomi nasional, dan akselerasi ekonomi keuangan digital melalui sinergi ini dituangkan dalam tiga elemen penting yaitu kejelasan fisik, kecepatan aksi dan kekuatan sinergi,” katanya dalam pembukaan Festival Ekonomi Digital Indonesia (FEKDI) dan IFSE 2025, disiarkan melalui YouTube BI, Jumat (31/10/25).
Perry Warjiyo mengajak semua pihak untuk melakukan arahan Presiden Prabowo untuk mempercepat sistem ekonomi keuangan digital sejalan dengan Asta Cita Presiden.
Dengan memperkuat sinergitas, menggerakkan percepatan transformasi digital secara terpadu, secara nasional, secara daerah, berbagai pihak dari pemerintah, regulator BI, OJK, asosiasi, dan semuanya bergerak untuk meningkatkan transformasi digital secara terpadu.
“Bank Indonesia terus menggagas sinergitas dengan menyelaraskan kebijakannya dengan pemerintah, otoritas pelaku industri salah satunya melalui digitalisasi sistem pembayaran untuk meningkatkan produktivitas basis ekonomi daerah, daya saing, dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ucap dia.
Gubernur BI menambahkan, terdapat beberapa strategi akselerasi digitalisasi sistem pembayaran, yakni perluasan akseptasi dan inovasi, penguatan struktur industri dan menjaga stabilitas infrastruktur.
“Sehingga berbagai inisiatif kita lakukan bagaimana kita melakukan transformasi digital sistem pembayaran dan ekonomi keuangan secara nasional, secara daerah. Termasuk juga keuangan daerah, transformasi publik termasuk perluasan akseptasi, antara lain melalui sistem pembayaran yang cepat mudah, murah dan aman,” ujarnya.
Sedangkan pengungkit utama ekonomi keuangan digital kata Perry Warjiyo yakni, transformasi digital sistem pembayaran sektor transportasi publik mendukung perluasan akseptasi.
Lalu penguatan manajemen risiko dan keamanan berbasis teknologi AI/ML untuk memperkuat struktur industri dan perluasan inovasi, mendukung masa depan ekonomi keuangan digital untuk menjaga stabilitas infrastruktur.
“Yang kemudian kita ingin bangun interlink antara infrastruktur diberbagai hal, di perbankan, pasar uang, sistem pembayaran maupun juga kemanan cyber dan perlindungan konsumen,” tutupnya.







