oleh

Terpapar Covid-19,Sembilan Ibu Hamil Di Dumai Meninggal

celahkotaNEWS.com – Dumai – Sempat nihil angka kematian ibu hamil meninggal dunia di tahun 2020, Pemerintah Kota Dumai melalui tim Satuan Tugas (satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Dumai mencatat ditahun 2021 terdapat ibu meninggal dunia yang terpapar Covid-19.

Tidak hanya satu, angka kematian ibu hamil yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 sudah mencapai angka sembilan orang ibu hamil.

“Dari catatan yang kami miliki hingga Agustus 2021 ini sudah 9 orang ibu hamil yang meninggal dunia akibat Covid-19 dan disertai oleh kematian anak yang dikandungnya,” ujar juru bicara tim Satgas Covid-19 Kota Dumai, dr. Syaiful.

Dikatakan Syaiful angka kematian ibu hamil meninggal dunia ini meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun 2018 dan 2019 yang total angka kematian ibu hamil hanya berjumlah 8 orang saja dan ditahun 2020 nihil kematian ibu meninggal dunia.

Sampai saat ini kami dan pakar di dunia juga masih bertanya-tanya mengapa banyak ibu hamil banyak terpapar Covid-19 dan ini tidak hanya terjadi di Dumai saja namun seluruh dunia, tambahnya.

“Maka dari itu untuk menekan angka kematian Covid-19 khusunya untuk ibu hamil kami mengimbau kepada ibu hamil untuk melakukan vaksinasi agar meningkatkan herd immunity sang ibu yang akan melindungi ibu hamil dan sang anak yang dikandung dari terpapar Covid-19 serta menekan fataliti akibat terpapar Covid-19,” terang Syaiful.

Dikatakan Syaiful yang juga merupakan Plt Kadiskes Kota Dumai ini, memang dengan sudah divaksinasi tidak membuat kita terhindar dari terpapar Covid-19 namun dengan divakinasi kita bisa menghindari dari fataliti akibat terpapar covid-19.

“Sudah terbukti vaksinasi sangat membantu membantu meningkatkan herd immunity dan pasien yang terpapar Covid-19 hanya mengalami gejala rendah. Jadi kami berharap ibu yang hamil diatas 13 minggu untuk mengikuti vaksinasi sebanyak 2 kali sehingga dapat melindungi sang ibu dan juga bayinya,” terang Syaiful.

Diharapkan dengan divaksin ibu hamil saat melakukan persalinan tidak dalam kondisi terpapar Covid-19 sehingga petugas media dalam memberikan pelayanan kepada sang ibu selama proses persalinan, katanya.

Perlu diketahui selama enam bulan setelah proses persalinan seorang bayi sangat bergantung kepada sang ibu untuk mendapatkan ASI eksklusif, sementara jika sang ibu dinyatakan positif Covid-19 , sang ibu dan bayi yang baru dilahirkan harus dipisahkan untuk menghindari sang bayi juga terpapar Covid-19, terang Syaiful.(xnewss)