oleh

Humas PT.PBS Sebut Demo Aliansi Rakyat Berdaulat Ada yang menunggangi

7171_Aliansi-Rakyat-Berdaulat-Minta-TKA-PT-ESM-Dipulangkan-
Humas PT.PBS Sebut Demo Aliansi Rakyat Berdaulat Ada yang menunggangi

Celahkotanews.com || Dumai – Puluhan masyarakat mengataskan namakan aliansi rakyat berdaulat meminta PT Paramita Bangun Sarana (PBS) hengkang dari kota Dumai. Pasalnya massa menduga perusahaan melanggar aturan dalam memperkerjakan tenaga kerja asing (TKA) diperusahaan tersebut. Mereka melaksanakan aksi damai, di depan PT PBS, Senin (18/4) kemarin di Jalan Raya Lubuk Gaung Kecamatan Sungai Sembilan.
Menurut massa PT PBS memanipulasi data tenaga kerja asing. Menurut data yang hanya 80 TKA yang dilaporan, namun realita dilapangan ada ratusan tenaga kerja asing yang bekerja di PT PBS yang saat ini sedang dilaksanakan pengerjaan pabrik pengolahan sawit.
”Tenaga kerja asing yang dipekerjakan di PT PBS tidak hanya bekerja sebagai tenaga ahli melain juga ditemukan realitanya sebagai buruh kasar,” sebut Korlap aksi Andi Rony, saat berorasi.

Berdasarkan perda nomor 9 tahun 2014, bahwa pemberi tenaga kerja asing, harus membayar retrebusi sebesar 100 US dollar setiap bulannya kepada pemerintah daerah. ”Selain itu juga ada diindikasi narapida sehingga membuat resah masyarakat setempat,” tambahnya.
Atas nama Aliansi Rakyat Bersatu, dirinya menuntut agar PT PBS hengkang dari Kota Dumai dan deportasi tenaga kerja asing.
”Kepada PT Energi Sinar Emas agar meninjau ulang kontrak yang diberikan kepada PT PBS, mereka juga harus membayar uang kepada pemerintah daerah,” jelasnya.
Sementara itu, Humas PT PBS Wuli Nuriaman mengatakan demo yang dilaksanakan oleh massa mengatasnamakan aliansi rakyat berdaulat ditunggangi oleh orang yang tidak mendapat jatah pekerjaan di PT PBS.”Kalau saya menilai ini ditunggangi orang yang tidak mendapat kueh,” terangnya.
Namun Wuli enggan menyebutkan siapa yang menungganngi aksi demo tersebut, ia meminta agar media mencari sendiri siapa yang jadi aktor pada demo kali ini. ”Kalau lebih lanjutnya cari sendiri, saya no coment,” sebutnya.

Wuli menyebutkan tidak mengetahui dari mana data yang diterima massa yang berdemo menyebutkan ada sekitar 80 TKA, padahal yang dilaporkan sebanyak 281 TKA. ”Memang untuk pengerjaan diserahkan ke PT CNCec, pengerjaan ini untuk pembangunan pabrik pengeloloan kepala sawit, mereka bekerja sebagai tenaga ahli, selain itu juga direktrut juga tenaga lokal sekitar 300 orang”tambahnya.
Ia memastikan bahwa semua TKA asal China itu sudah dilaporkan kedinasker dan Imigrasi Kota Dumai. ”Kami ada datanya, bisa dibuktikan dengan data yang ada, tapi untuk melihat langsung kelapangan tidak bisa terbentur SOP,” terangnya.(C1)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.