PEKANBARU – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Pekanbaru telah mendata, ada sekitar 85 kejadian kebakaran di Kota Pekanbaru terhitung sejak Januari -Agustus 2024.
Kepala DPKP Kota Pekanbaru Burhan Gurning mengatakan, kebakaran terjadi kebanyakan disebabkan oleh Korsleting Listrik. Dan sisanya karena kelalaiannya dalam menggunakan kompor gas, akibat lilin/obat nyamuk.
“Sejak awal Agustus 2024 saja sudah 6 kali kebakaran bangunan di Kota Pekanbaru. Tidak ada korban jiwa dalam serangkaian kebakaran yang berlangsung hingga pertengahan bulan ini di kota Pekanbaru,” ujar Burhan Gurning, Jumat (30/8).
Dijelaskannya, sejak awal Januari 2024 kejadian kebakaran mencapai 85 kejadian. Paling banyak terjadi pada bulan Mei 2024 lalu.
“Saat itu kebakaran yang terjadi sebanyak 13 kejadian. Namun, tidak ada korban jiwa dalam belasan kebakaran yang terjadi selama sebulan,” katanya.
Burhan menyebut bahwa kebakaran terbanyak adalah kebakaran bangunan. Ia mengingatkan agar masyarakat memeriksa secara rutin jaringan listrik karena banyak kebakaran akibat arus pendek.
Kebakaran yang tidak cuma kebakaran bangunan. Ada juga kebakaran kendaraan sebanyak tiga kali dan kebakaran lahan sebanyak dua kali. “Kita langsung melakukan upaya pemadaman, ketika menerima laporan kebakaran tersebut,” terangnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam penggunaan listrik. Pasalnya akhir-akhir ini banyak kasus kebakaran karena korsleting listrik. Banyak kasus kebakaran dipicu oleh orang yang teledor dalam penggunaan aliran listrik dan gas.
“Kami menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam penggunaan listrik. Dan juga kompor gas maupun obat nyamuk dan lilin,” pungkasnya.