oleh

Beberapa Sektor OPD Di ROHIL Akan Di tingkatkan

CelahkotaNEWS.com || Bagansiapiapi – Beberapa Sektor OPD Di ROHIL Akan Di tingkatkan

“Misalnya, di tahun 2018, 2019 ini kita akan menggenjot perikanan, pertanian, koperasi, perdagangan dan Parawisata, mampu mengerjakan masyarakat,” kata
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Rohil,Job Kurniawan di ruang kerjanya.

Artinya, lima OPD, yaitu Dinas Perikanan, Dinas Ketahanan dan Pangan, Dinas Perindustrian dan perdagangan, Dinas Koperasi dan UKM dan Dinas Pariwisata menjadi motor penggerak untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi.

Dalam rencana kerja (Remaja) tahun 2018 ini, Pemkab inggin mengerakkan beberapa sektor dan dengan dukungan pemerintah.” Contoh, usaha kerang di Bagansiapiapi dan tambak kerang. keladi unggu. Ini dinas pertanian. Dan yang begini ini yang harus kita dorong,” ucapnya.

Untuk Disperindag. Pemerintah daerah Rokan Hilir mendorong para pelaku UKM dan home industri untuk diberikan izin izin usaha yang resmi. Lalu, bagaimana mereka bisa membuat atau menjanjikan produk dengan baik, dan melengkapi perizinan terkait dengan industri. Jadi ekonomi ini yang kita prioritaskan,” papar job Kurniawan.

Bahkan Disperindag sudah mengumpulkan para pelaku usaha home industri untuk diberikan penjelasan. Mengenai syarat mengurus izin industri.kemudian dipesan juga kepada mereka, dalam memberikan tempat usaha harus bersih. Karena nanti akan turun melakukan pengecekan komposisi bahan bahan, makanan misalnya
Artinya, pelaku usaha dididik mulai dari keterampilan, sampai melengkapi seluruh perizinan ketika mendirikan usaha.

Bahkan Satpol PP saat ini sedang gencar turun ke lapangan melakukan pengecekan, apakah tempat usaha itu di lakukan memiliki izin. Semua itu di lakukan sebagai usaha kita untuk menegakkan peraturan.Jagan mereka hanya usaha, tapi harus menaati peraturan,” sebut job.

Para pencari tenaga kerja harus bisa melihat peluang usaha. Di sisi lain, pemerintah memberikan keterampilan. Misalnya, kemampuan pangkas rambut, mekanik, dan ketrampilan lainya.

” Sekarang ini namanya sepesialis tidak generalis.pekerja yang di cari adalah yang memiliki skill,” tandasnya. Job Kurniawan juga mengatakan, bidang perikanan berpotensi besar. Saking besarnya hasil ikan, pulau halang sudah berdiri salah satu pabrik tepung ikan yang hasil sudah cukup banyak diekspor.Artinya, pemerintah daerah Rokan Hilir mengajak untuk menfaatkan sumber sumber baku tersebut untuk langsung diolah di Rohil. Selain itu, tahun depan Rohil membangun pabrik pelet ikan dan danaya sudah ada dalam APBD. Kita harus punya,” terangnya.

Karena, itu akan membantu koperasi di Rohil untuk semakin maju. Dengan demikian harga pelet akan murah. Job mengamsumsikan, walau harga ikan yang dijual sama, namun biaya produksi bisa murah dan tentu menguntungkan pedagang.sebab tidak perlu membeli pelet dari luar. Pabrik itu dikerjakan dinas perikanan. Apakah harus join dengan pihak swasta atau BUMD, saya rasa terserah saja. Terpenting pabriknya harus ada. Hal lainya, Pemkab Rohil sudah melakukan MoU dengan salah satu perusahaan besar untuk membangun pola pengelolaan kerang.Jika ini terealisasi , Lapangan pekerjaan baru terbuka.

“Jadi, masyarakat tidak usah takut, selagi kita berusaha dan berdoa, pasti akan memberikan rezeki kita. Tapi, kalau kita oasrah, ya kita berubah. Karena yang akan merubah Rohil, ini ya orang Rohil sendiri,” ucap Job.

Wisata religi

Pemerintah daerah Rokan Hilir terus melakukan pengembangan wisata religi. Jika selama ini Pemkab wisata ritual bakar tongkang saja, maka perlu ada pengembangan dinasti lain. Bappeda bersama dinas Parawisata melakukan kajian, bagaimana dari sisi agama ini ada momen dan bisa dikemas secara bagus. Misalnya, haul dan suluk. Nantinya, haul dan suluk.

Sedangkan wisata religi yang sudah populer, seperti bakar tongkang, tetap harus didukung. Karena Iven itu sudah menjadi agenda rutin secara nasional dan banyak memberikan efek positif dalam ekonomi.bahkan dalam momen itu, pemerintah memikirkan bagaimana agar wisatawan itu datang tidak hanya satu hari saja. “Apa lagi objek lainya.lalu bagaimana home industri kita,” kata job.

Salah satu agar wisatawan tidak sehari saja, kita acara ritual bakar tongkang, pemerintah mengajak para wisatawan berkunjung ke itu tapi tahun tempat nya akan berpindah pindah dari kecamatan satu kecamatan lainya. Jadi, semua orang Rohil dan luar berkumpul bersama di tempat yang sudah ditentukan untuk melakukan doa.Doa itu dikemas secara meriah,”sebutnya.

Kemudian Pemkab mengajak wisatawan untuk bisa mengetahui sejarah, seperti makan makan orang dituakan cukup banyak .Kalau orang berkunjung ke Langkat, Sumatra Utara, ada Syekh Abdul Wahab Rokan, dan perlu diketahui makan ibu dan metuanya ada di kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan. Di tanah putih tanjung melawan, itu ada tujuh makam yang dituakan
, misalnya syekh Zainuddin .Lalu di Batu Hampar, Kubu ada lagi, Pujud juga dan lainya. Ini tidak lepas dari agama kita. Tapi buka berarti kita menyembah disana, tetapi hanya mengingat sejarah , bahwa disini ada orang tua yang dituakan di sisi agama dan pemerintah nya.Kenapa mereka dahulu bisa berhasil menyebarkan agama Islam di sini. Itu berarti menjadi semangat kita bahwa ada orang disini yang gagah di zaman nya, jika kita juga punya kebanggaan.Disini banyak orang orang tua yang jadi orang besar,” sebutnya.

 

Fokus pembangunan jalan yang berefek ekonomi

Dalam hal infrastruktur jalan,saat ini sedang dalam tahan penyelesaian jalan kubu.jalan dikubu ini kebanyakan rusak,maka tahun ini dibangun jalan rigid,biar tidak mudah rusak.lalu,jalan Simpang kanan,Japan lancang kuning dibaganbatu.kalau yang lain,jalan Bagansiapiapi ujung Tanjung,statusnya jalan nasional.jalan Sinaboi,Mahato statusnya jalan provinsi,begitu juga jalan Pedamaran,Panipahan.

“Kita mendorong provinsi untuk bangun Mitu.tahun ini sudah sangat banyak itu Susana,dijalan lintas pesisir itu.kalau yang ada ini bisa kita jaga,saya rasa ini sudah bagus.kita tidak berniat untuk membangun jalan yang terlalu besar dan banyak.kita lebih banyak kepusat pusat jalan utama.contohnya jalan kecamatan disimpang kanan.itu menjadi prioritas,”papar kepala Bapeda.

Prioritas lainnya,pembangunan jalan Sinaboi tembus ke Dumai. Namun saat ini masih terkendala soal RTRW.

“itu statusnya jalan provinsi. Sekarang ini lagi didudukkan bersama antara Rohil, Dumai,provinsi dan pihak perusahaan,untuk membicarakan,biar jalan itu terbuka bagaimana baiknya.jika jalan ini jadi,tentu akan semakin baik. lalu, industri industri di wilayah itu akan berkembang.Artinya,ini saling menguntungkan,baik bagi Dumai maupun Rohil,”jelas job.

Para petani wilayah Bagansiapiapi dan Sinaboi bakal semakin mudah mengeluarkan hasil perkebunannya.misalnya nilai harga buah sawit tentu akan meningkat. Dicontohkan jika harga Rp 800 per Kg, bisa jadi Rp 1.200 jika di jual ke Dumai yang aksesnya lebih dekat jika di bandingkan ke ujung Tanjung. Jika dia jual sawit ke dumai, hanya butuh jarak 30 Km, tapi kalau misal jauh ke tanah putih, itu ada 89 KM jaraknya. Tentu lebih mahal harga sawit yang diterima warga kita.

Pulau jemur sebagai alat transportasi

Pulau jemur sebagai alat transportasi,BUMD menyediakan kapal ke pulau jemur. Saya sarankan ke BUMD ditetapkan jadwalnya , walaupun tidak tiap hari, misal seminggu empat kali.Jadi orang tahu dan itu diumumkan. Dengan demikian ketika ada orang yang ingin bke sana, transportasi resminya ada. Jadi,pembangunan jalan itu pertimbangannya itu mendapatkan efek ekonomi yang lebih bagus.

Bidang lain,yang di proritaskan adalah sistem admistrasinya.pertama,job Kurniawan mencontohkan, bagaimana Bappeda bahwa laporan laporan yang di buat sekarang ini sudah bagus dan nilai laporan tahunannya mengalami kenaikan. Selanjutnya, inspektorat yang selama ini level tiga tingkat pengawasan.

Jadi, selain ekonomi kerakyatan, administrasi, juga SDM nya kita harus tambah, apakah orangnya yang dilantik, atau apakah orang ahli kita gaji.Sehingga apa yang di ingginkan Bupati yang dituang dalam RPJMP bisa tercapai. Pemerintah juga melakukan efesien.Kegiatan kegiatan yang tidak produktif sudah diturunkan.

“Tidak wah wah lagi, supaya irit. Supaya yang membangun tadi (ekonomi kerakyatan),”jelasnya.

Kedepannya,pembangunan itu harus lebih memprioritaskan efektif. Mulai dari efek parawisata hingga ekonomi.Sehingga menambahkan pemasukan ke masyarakat.Jika selama ini berharap kepada APBD, kita akan geser itu.Jadi,walaupun tidak ada proses lelang,ekonomi tetap bergerak.(Advetorial)

Penulis : Ramli Idris
Editor : Joeyibas
Foto : Dok

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.