oleh

Antara Kenikmatan Duniawi dan Kehidupan Akhirat

CelahkotaNEWS.com ||  Allah berfirman,

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا

“Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan”. (Al-Baqarah:143)

Tidak diragukan lagi bahwa Islam selalu menyeru untuk beribadah dan bertakwa kepada Allah swt. Namun di sisi lain, Islam juga mengajak untuk memanfaatkan kenikmatan materi dan merasakan kelezatan duniawi. Dan dengan seimbangnya dua dimensi (materi dan maknawi) ini menjadikan umat Islam menjadi umat pertengahan.

Islam tidak menganggap kenikmatan duniawi sebagai kenikmatan sejati, sehingga seluruh kehidupan hanya didominasi oleh kelezatan materi dan tujuan-tujuan yang materialistis.

Islam juga bukan agama yang hanya fokus untuk kegiatan rohani saja. Yang mengesampingkan seluruh urusan duniawi dan meninggalkan segala kenikmatannya.

Islam yang sempurna adalah keseimbangan antara kebutuhan jasad dan kebutuhan ruh. Kita hidup di dunia sehingga harus berurusan dengan hal-hal duniawi. Dan rumah abadi kita di akhirat, sehingga perbanyaklah perbekalan untuk perpindahan ke alam ini.

Maka mukmin sejati adalah mereka yang menggunakan hal-hal duniawi sebagai sarana dan akhirat sebagai tujuan. Ia tidak akan meninggalkan salah satu darinya.

Al-Qur’an pun memberi gambaran kepada kita dalam firman-Nya,

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا

“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia.” (QS.Al-Qashash:77)

Semoga bermanfaat

Sumber : khazanahalquran.com

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

1 komentar