Yuk Mengenal Buah Matoa

logolicious_20171016_133800
Istimewa /Foto : PajohNEWS.com

CelahkotaNEWS.com || Matoa (Pometia pinnata) adalah tanaman khas Papua dan menjadi flora identitas Provinsi Papua Barat. Matoa termasuk ke dalam famili Sapindaceae. Pohon matoa dapat tumbuh tinggi dan memiliki kayu yang cukup keras. Tinggi pohon 50 m, akar papan tingginya mencapai 5 m, daun majemuk berseling, bersirip genap, tangkai daun panjang ± 1 m, anak daun 4 – 13 pasang bentuknya bundar memanjang dengan tepi yang bergerigi. Mahkota bunga agak berbulu pada bagian luar, kelopak bunga agak menyatu.

Buahnya berbentuk bulat melonjong seukuran telur puyuh atau buah pinang (keluarga Palem) dengan panjang 1,5-5 cm dan berdiameter 1-3 cm, kulit licin berwarna coklat kehitaman bila masak (kalau masih muda berwarna kuning kehijauan, ada juga yang menyebut hijau-kekuningan). Kulit ari putih bening melekat pada biji, manis dan harum.

Rasa buahnya “ramai”, dan susah didefinisikan. Coba saja tanya kepada yang pernah memakannya, maka ada yang bilang rasanya masin, seperti antara rasa buah leci dan buah rambutan. Ada juga yang merasakannya sangat manis seperti buah kelengkeng. Ada yang bilang manis legit. Ada lagi yang merasakan aromanya seperti antara buah kelengkeng dan durian. Pendeknya, buah matoa berasa enak, kata mereka yang suka.

Tanaman ini mudah diperbanyak/ dikembang biakkan melalui biji, dan cara lain seperti cangkok serta okulasi. Matoa tumbuh di daerah yang sejuk atau dengan kata lain lebih mudah tumbuh di pada ketinggian 900 – 1700 m dpl, topografi datar atau miring, meskipun dapat pula tumbuh di dataran rendah, dengan waktu berbunga bulan Juli – Agustus dan berbuah pada bulan November – Februari.

Selama ini orang mengenal buah matoaberasal dari Papua, padahal sebenarnya pohon matoa tumbuh juga di Maluku, Sulawesi, Kalimantan, dan Jawa pada ketinggian hingga sekitar 1.400 meter di atas permukaan laut. Selain di Indonesia pohon matoa juga tumbuh di Malaysia, tentunya juga di Papua New Guinea (belahan timurnya Papua), serta di daerah tropis Australia.

Di Papua sendiri pohon matoa sebenarnya tumbuh secara liar di hutan-hutan. Ini adalah sejenis tumbuhan rambutan, atau dalam ilmu biologi disebut berasal dari keluarga rambutan-rambutanan (Sapindaceae).Sedangkan jenisnya dalam bahasa latin disebut pometia pinnata.

Manfaat Buah Matoa

Buah matoa ini memiliki rasa seperti campuran antara kelengkeng dan rambutan yang tentu saja membuat buah ini sangat lezat dan segar. Buah ini juga memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Buah matao ini kaya akan vitamin C dan vitamin E, tetapi buah ini banyak sekali mengandung glukosa jenuh.

Buah matoa selain kaya akan kandungan vitamin C dan E juga memiliki banyak manfaa bagi masyarakat, khususnya dalam bidang ekonomi. Harga jual buah matoa yang tinggi membuat buah ini dapat dimanfaatkan untuk membantu perekonomian masyarakat.

Kandungan vitamin C dalam buah matoa bermanfaat sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas yang menyerang system kekebalan tubuh. Vitamin C juga bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan berbagai macam penyakit.

Kandungan vitamin E pada buah matoa juga dapat membantu meringankan stress, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kesuburan serta meminimalkan resiko terserang penyakit kanker serta penyakit jantung koroner.

Hmmm, buah matoa yang nikmat

Vitamin E dalam buah matoa juga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan kulit dengan cara menjaga serta meningkatkan kelembapan serta elastisitas kulit. Vitamin E juga beranfaat sebagai antioksidan yang bertugas menjaga tubuh dari serangan radikal bebas yang bisa merusak serta menggerogoti sel-sel tubuh.

Buah Matoa Sebagai Investasi Jangka Panjang

Dari satu pohon matoa yang berusia 10 tahun, tiap tahunnya dapat dipanen 300-500 kg buah matoa. Harga jual rata-rata, mencapai Rp 20.000 per kg di tingkat petani, bahkan sering lebih mahal, tidak pernah murah. Sehingga tak mengherankan, matoa juga disebut pohon investasi.

Bila sedang musim buah, matoa banyak dijual di pasar-pasar, pedagang kaki lima, maupun dijual di tepi jalan. Di pasar swalayan atau toko buah di kota-kota besar seperti Jakarta, matoa dijual dengan harga Rp 60.000 – Rp 80.000 per kg dan terkadang bisa mencapai harga Rp. 100.ooo per kg.

Buah matoa mempunyai kulit buah relatif tebal dan keras sehingga dapat tahan lama jika disimpan. Matoa dapat disimpan hingga satu minggu tanpa perlakuan pengawetan. Jika disimpan dalam suhu 5-10 derajat celsius, buah matoa dapat bertahan hingga 20 hari.

Pohon Matoa Umur 5 Tahun

Tanaman matoa dapat diperbanyak dengan menggunakan biji, cangkok, stek, ataupun sambung. Pada perbanyakan dengan biji, sebaiknya terlebih dahulu disemaikan dalam polybag. Jika sudah cukup kuat dapat dipindahkan ke kebun. Jarak tanam yang umum adalah 8 sampai 12 meter.

Nah itulah beberapa sekilas tentang buah matoa ini, semoga artikel kali ini bisa menginspirasi teman-teman semuanya. Salam hangat dari kami dan maju terus pertanian Indonesia.

Sumber : Gapoktan Sekarsari

Komentar ditutup.