
Celahkotanews.com || Dumai – Pemerintah Kota Dumai menggelar upacara Kebhinekaan yang dipimpin langsung oleh Walikota Dumai Drs. H. Zulkifli AS, M.Si. pada Selasa (22/11) di lapangan upacara exs Kantor Walikota jalan HR. Soebrantas Dumai.
Hadir juga pada upacara tersebut Wakil Walikota Dumai Eko Soeharjo, SE, Sekda Kota Dumai Drs. Said Mustafa, M.Si, Porkompimda Kota Dumai, para Asisten Walikota, seluruh Kepala SKPD, Kepala Bagian, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan peserta upacara dari kalangan TNI, Polri, PNS, OKP, Mahasiswa dan pelajar Kota Dumai.
Walikota Dumai mengatakan sejak digunakannya semboyan Bhineka Tunggal Ika pada lambang negara Indonesia, dunia menjadi mengenal bangsa inibsebagai bangsa yang majemuk, bangsa yang memiliki keberagaman.
“Semboyan yang berarti “berbeda-beda namun satu jua” ini harusnya begitu melekat dalam diri setiap masyarakat Indonesia. Karena sejarahnya, semua perbedaan dan kemajemukan dalam diri bangsa ini menjadi satu, kala berjuang melawan penjajahan demi meraih kemerdekaan,”terangnya.
Dari Asas itulah yang kemudian menciptakan rasa nasionalisme yang absolut dalam kehidupan masyarakat hingga bagai tak ada perbedaan semua bersatu bahu membahu menumbangkan kekuasaan penjajah di bumi pertiwi.
“Namun seiring berjalannya kehidupan kebangsaaan kita, kebhinekaan terus mengalami cobaan. Kebhinekaan ini aktualisasinya berbanding lurus dengan semangat nasionalisme, jika kebhinekaan memudar, bukan tak mungkin rasa nasionalisme juga ikut teriris,”terangnya.
Mencuatnya pemberitaan tentang aksi kekerasan, tawuran antar pelajar dan mahasiswa, konflik, perang saudara dan antar suku, menunjukkan betapa kebhinekaan berjalan ke arah yang salah.
“Untuk itu, masyarakat Dumai Jangan Terpengaruh dengan isu sara,”terangnya.
Kebhinekaan (kemajemukan) dipandang bukan sebagai suatu aset yang berharga, namun dipandang sebagai ajang unjuk kekuatan. “Untuk itulah, pemerintah memandang perlu kembali mengingatkan tentang kebhinekaan bangsa kita, salah satunya melalui Apel Kebhinekaan yang kita laksanakan pada hari ini yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat guna mewujudkan persatuan dan kesatuan NKRI yang lebih kokoh, sebagai bentuk respon terhadap perkembangan situasi strategis pada tatanan kehidupan regional, Nasional dan global yang berimplikasi pada aspek keamanan dan ketertiban,”terangnya.
Dalam berbagai wacana, kita yakini bahwa telah menjadi kesepakatan bangsa adanya empat pilar penyangga kehidupan berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia. Empat pilar tersebut adalah: (1) Pancasila, (2) Undang-Undang Dasar 1945, (3) Negara Kesatuan Republik Indonesia dan (4) Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam konteks Kota Dumai, dikatakannya pantut berbangga hati, walaupun Dumai didiami lebih kurang dari 16 suku bangsa dan menganut seluruh agama yang ada di Indonesia.”Namun Alhamdulillah, Kota Dumai tetap aman dan tenteram. Masyarakat tetap menjalin serta memupuk keberagaman ini melalui nilai-nilai toleransi yang tinggi sehingga tidak terjadi gesekan-gesekan yang merugikan masyarakat,”sebutnya.
Selain merupakan karakter asli masyarakat Kota Dumai, Kerukunan umat beragama yang dirasakan sekarang juga merupakan kerja keras dari berbagai tokoh agama dan masyarakat serta pemerintah yang tidak henti-hentinya menjalin silaturrahmi dan saling pengertian serta toleransi diantara sesama.
“Atas nama Pemerintah maupun atas nama pribadi saya mengajak seluruh elemen masyarakat di Kota Dumai untuk bersama – sama menjaga Kebhinekaan, ketertiban dan keamanan serta kerukunan yang memang sudah terjalin sejak lama,”tutupnya.(ckn)
Editor : ckn
Penulis : Bolki