oleh

Syamsuar Sebut 223 Usaha Panglong Arang Kawasan Pesisir Jadi Penyebab Abrasi di Bengkalis dan Meranti

Pekanbaru – Abrasi di kawasan pesisir dan pulau-pulau perbatasan Riau-Malaysia semakin parah. Gubernur Riau Syamsuar menuding penyebabnya adalah ratusan usaha panglong arang.

Dilansir dari halaman cakaplah.com Abrasi terjadi di kabupaten Bengkalis dan Kepulauan Meranti, tepatnya di Rupat dan Rangsang. Panjang abrasi mencapai 167,22 kilometer.

“Abrasi di pulau Bengkalis, Rangsang dan Rupat itu sepanjang 167 kilometer,” kata Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar.

Menurutnya abrasi ini sudah dibahas beberapa kali di tingkat kementerian yang langsung dipimpin Menteri Koordinator Bidang Maritim RI.

“Dalam rapat di kantor Menko Maritim terdapat langkah-langkah yang dibuat oleh lintas kementerian. Kami mendengar di Balai Wilayah Sungai yang mengatasi persoalan ini tahun 2019 baru dianggarkan 200 meter. Kalau 200 meter kapan mau selesai yang 167 kilometer itu?” ujarnya.

Syamsuar menilai abrasi terjadi di tiga pulau itu akibat kerusakan mangrove, baik di kabupaten Bengkalis mampuan Kepulauan Meranti. Kerusakan mencapai 16.090 hektare.

“Apa yang menyebabkan kerusakan mangrove? Ini tak lain dan tak buka karena adanya usaha panglong arang di Bengkalis dan Kepulauan Meranti sebanyak 223 usaha,” bebernya.

Saat pembahasan di tingkat Kementerian, Gubri mengaku salah satu usulan tim penanganan abrasi Riau meminta agar hutan mangrove ditutup.

“Tapi saya menyampaikan ke pak Menko saat itu, kami tak setuju kalau semua ditutup. Tetapi terhadap yang tidak memiliki area hutan mangrove tak jelas, hendaknya itu yang ditutup. Karena ini menyangkut pekerjaan yang berdampak terhadap pengangguran,” cakapnya.(*)

Sumber : cakaplah.com

Komentar