Sumber Ekonomi Warga Sungai Sepit Kian Terhimpit

logolicious_20170920_122215
Warga Sungai sepit Saat menjual hasil panen Keladi

CelahkotaNEWS.com – Dumai – Sekilas kita melihat kehidupan warga yang berada di RT 09 Mekarsari Kelurahan Batu Teritib Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Terlihat Rukun dan Damai.

logolicious_20170920_122255
Salah saru Rumah tinggal Warga Sungai Sepit – Kota Dumai

Namun dari balik kehidupan mereka tersimpan kepahaitan Ekonomi.Bagai mana tidak dari hasil cocok tanaman pertanian yang meraka geluti setiap hari untuk hasil panen cukup,namun untuk soal harga jauh dari harapan.

Seperti di utarakan Panji salah seorang warga Sungai sepit ketika menjual keladi hasil pertanianya,Saat ini untuk harga 1 Kg Keladi hanya dihargai Rp 2500.(20/09/17)

” Cuma Rp 2.500,-/kg bang kalau bisanya dulu harganya sampai Rp 6000 /kg,untuk luas tanaman keladi kami disini (sungai sepit) puluhan hektar hanya saja harganya jauh sekali dari harapan,” Ungkapnya

Sesuai penuturan Panji petani keladi terkadang bila sampai waktu panen mereka engan untuk memanen keladi-keladinya mengingat harga yang jauh dari harapan tersebut,tak jarang pula keladi-keladi dibiarkan membusuk diladang.

“Bayangkan saja (bang) Untiuk satu batang keladi saja sudah Rp 200,- untuk upah tanam,belum lagi beli bibit,pupuk dan perawatan bagai mana kami mau makan kalau harganya jauh dari harapan kami,”Keluh Petani

Selain itu juga untuk harga Buah sawit menurut penuturan warga juga sangat jauh berbeda dengan harga-harga buah sawit yang ada di kota Dumai.

“Kalau disini (sungai sepit) jika diDumai harga Rp 1000 /kg  ditempat kami cuma Rp 400/kgnya Bagai mana kami mau hidup,”Ujar warga

Selain itu pula lahan pertanian Sawah yang selama ini telah  dipersiapkan warga secara bersama pun tidak dapat ditanami hal ini dikarenakan masuknya air laut ketika pasang.

“Untuk lahan pertanian padi kami pun tidak bisa ditanami karena setiap air laut pasang lahan kami selalu di genangi karena belum di timbun di sekelilingnya karena kami tidak ada alat berat dan hanya mengandalkan cangkul bang,” Urai warga

Kehidupan yang sangat berbeda yang dialami warga penghuni perbatasan Dumai – Rohil ini selain hidup secara swadaya warga sungai sepit juga hidup rukun dan damai,meskipun kehidupan dan pembangunan didaerah mereka sunguh jauh tertinggal dan acap hanya mendapat buaian janji-janji manis dari mereka yang haus kedudukan. (CKN)

Penulis : Khairul Iwan

Editor : Joeyibas

Sumber : Warga sungai sepit

Komentar ditutup.