Siti Rohana Guru Ngaji Penderita Kanker Ganas

CelahkotaNEWS.com || Dumai – Siti rohona dengan kehidupan seharian sebagai seorang guru mengaji bagi anak-anak di sekitar tempat tinggalnya,mengajar mengaji merupakan salah satu keahlian ibu satu anak ini,meski kondisi pisik nya yang tidak sesumpurna seperti kebanyakan orang lainya namun dengan keahliannya melapaskan ayat-ayat suci alquran ia dapat membimbing anak-anak dalam mengenal huruf-hurup alquaraan.

Di tengah kesibukan ibu yang satu ini ia diterpa dengan kondisi kehidupannya dengan menderita penyakit kanker payu dara ganas, salah satu penyakit yang banyak di takuti oleh kaum hawa.Untung tak dapat diraih malang tak bisa di tolak berbagai cobaan kehidupan ia lalui,namun hingga saat ini siti rohana yang tinggal di kawasan kampung tengah jalan dermagga Kecematan Dumai Barat ini harus berkutik dengan penyakitnya.

Dengan kondisi ekononi yang jauh dari kata mapan namun ia selalu bersabar dan selau iklas menjalani kehidupan dengan apa yang telah ia dapatkan dan menimpanya,tinggal di rumah yang di banguan oleh Pemerintah siti rohana mengadu nasib berharap hidup ini akan lebih baik.

Siti rohana saat ini mengaharapkan uluran tangan kita semua mengapa tidak dengan kondisi saat ini siti rahana harus menjalani perawatan kemotrapi setiap satu minggu sekali yang mengeluarkan dana tidak sedik sehingga membuat masyarakat sekitar merasa prihatin dengan keadaanya yang menimpa guru mengaji tersebut,Pemuda dan masyarakat sekitar dengan cara swadaya saling bahu membahu mereka menyumbangkan untuk perobatan siti rohana.

Bak senja dikala hujan,sebuah keindahan yang tersembunyi dibalik jutaan tetes air mata yang terus turun memabasi kelopak mata yang merengkuh jemari erat,menuntun menuju sebuah titik terang tak berpenghujung yang menjadi awal.

Inilah kehidupan,memang tidak ada yang tahu apa akhirnya.Terkadang kita berada di atas kadang juga di bawah,terkadang kita sehat sedia kala terkandang pula kita sakit,namun kehidupan benar-benar mengajarkan kita tentang segala hal,agar kita tahu dan akhirnya kita mengerti.

Lembayung senja mulai menapakan suryanya anak-anak didik siti rohana pun mulai datang meskipun tidak ramai lagi dan walupun kondisi piksik dan penyakitnya terus ia rasakan namun ia tetap menjalani hidupnya dan menjalankan tugas sebagai seorang guru mengaji,terkadang.

Dalam untaian obrolan tim lensa kita siti rohana menceritakan tentang kehidupanya bak kata petapanh yang ia lontarkan habis terjatuh terpimpa tangga pula.

Siti rohona selalu mendapat tempat di hati masyarakat sekitar dengan ketulusan hatinya dengan ilmu yang ia peroleh sebgai guru mengaji,Napi alah seorang tokoh pemuda kampung tengah menagatakan. “Kehidupan siti rohana selalu bersahaja hidup pantang menyerah selalu ia lakukan hal ini membuat kami bangga denganya.”ujar Napi

Gejolak rindu untuk kesembuhan seolah terpancar dari raut wajahnya meskipun rembulan tinggal separuh mengintip dari celah jendela kamar terlihat agak sendu,namun tetap tersenyum merayu,wahai alam….dengarkah jerit hatinya, jeritan kalbunya yang hanya allah yang tahu,ketika akhir dari tujuan tidak menjadi milik kita,hanya keikhlasanlah yang menolong pedihnya jiwa/tatkala kegagalan terus membayangi langkah kita,pasrahkanlah segalanya pada sang maha bijaksana.(ckn)

Penulis : Khairul iwan
Editor : Joeyibas

 

Komentar ditutup.