Riuh Terdengar Dihulu dan hilir Hingga diKedai Kopi

Gambar Hanya Ilustrasi @internet

CelahkotaNEWS.com || DUMAI – Pemilihan kepala daerah tahun ini akan diisi dengan calon-calon pemimpin yang berkualitas. Sebagai masyarakat pun tentunya kita juga menginginkan pemimpin yang amanah, anti korupsi, mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memajukan daerah.

Riuh terdengar di hulu dan hilir,membicarakan tentang pemimpin Bumi lancangkuning 5 Tahun Kedepan,pada hakikatnya semuanya ingin negeri ini lebih maju dan lebih baik kedepan.

Tidak heran bagi kita saat ini bisa melihat para calon pemimpin di mana pun,baik di pasar,di kedai kopi mereka ada namun hal ini merupakan salah satu cara mereka untuk merubah citra dan mengaharap perhatian dari masyarakat.

Dalam mencapai tujuannya, seorang pemimpin harus mendahulukan kepercayaan. Hal itu untuk membina kepercayaan antara pemimpin dan masyarakat yang dipimpin. Kepercayaan masyarakat hanya dapat diperoleh dari keselarasan dalam perkataan dan perbuatan seorang pemimpin. Begitu tidak ada kepercayaan masyarakat, seorang pemimpin akan kehilangan segalanya. Sebab kepercayaan masyarakat dapat diibaratkan napas seorang pemimpin dalam memimpin.

Janji Politik

Politik dan janji memang tidak dapat dipisahkan, mereka adalah sepasang yang tak dapat dipisahkan. Boleh dikatakan, tidak ada politik tanpa janji.

Pertanyaannya, janji yang mana? Pertanyan ini penting karena tidak semua janji membawa kemajuan (progresif) dalam demokrasi. Persoalnnya bukan terletak pada ada atau tidaknya janji melainkan kualitas janji atau dikenal dengan sebutan politik praktis.

Masyarakat membutuhkan kerja nyata dari seorang pemimpin, dan bukan janji-janji angin surga yang bisa berbuat dengan sekelip mata.

Kebohongan

Kebohongan berawal dari janji yang tidak tepat. Inilah janji yang tidak berkualitas. Para aktor yang memberikan janji kepada masyarakat ibarat “balon udara”, menarik perhatian banyak orang, indah, elok, dan suara angin yang membawa dia ke udara sangat enak didengar tetapi sifatnya sementara karena sebentar lagi dia akan pecah dan menghilang.

Panggung politik menjadi gudang pameran fisik, menampilkan kinerja dengan gaya gestikulasi yang penuh kebohongan, janji tidak pernah memenuhi kepastian.

Tepati Janji

Ingkar janji membuat orang kecewa,tanpa janji menggiring orang dalam jurang otoritanisme. Janji adalah hakekat sebuah visi yang akan di tuju.

Seorang pemimpin tidak dapat berjalan sendiri tanpa masyarakat, bagaimana pun ia tetap kembali ke masyarakat untuk membagun baik itu Desa,Kota,Kabupaten maupun Provinsi bahkan bangsa dan negara secara bersama.

Janji politik dinilai sangat berbobot ketika menghindari kebohongan. Itu berarti tidak terlepas dari kualitas demokrasi yang pernah dibuat para politisi dalam janji-janjinya. Setia pada janji, dirinya akan dipercaya dan patut diapresiasi. Masyarkat dan pemimpin bahu-membahu.

Sumber : Berbagai Sumber
Editor : Khairul Iwan

Gambar : Ilustrasi @internet

Komentar ditutup.