oleh

Pelapon Terjuntai Mau Roboh,SDN 025 Teluk Binjai Perlu Perhatian

CelahkotaNEWS.com || DUMAI – Jika dilihat sekilas, tak ada yang ganjil dengan bangunan SD Negeri 025 Teluk Binjai yang terletak di Jalan Kesehatan Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai.

Namun jika kita masuk dan melihat lebih dekat, bangunan berlantai dua itu sangat kondisinya sangat menyedihkan dan memprihatinkan.

Setelah mendapatkan informasi dari salah seorang wali murid,beberapa orang awak media mencoba melakukan liputan ke sekolah tersebut, Senin (24/04/2018) kemarin.

Ditemani oleh ketua komite dan majelis guru, para awak media berkeliling sekolah melihat kondisi bangunan dan lokal yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Sungguh miris, kondisi bangunan utama yang memiliki tiga lokal di lantai bawah dan tiga lokal lagi di lantai atas terlihat sangat menyedihkan.

Lokal di lantai dua, platfonnya terlihat terjuntai dan hampir ambruk, sehingga tidak digunakan lagi untuk belajar siswa.

“Lokal ini tidak kami pakai lagi pak, takut nanti ambruk dan menimpa siswa kita,” kata salah seorang guru.

Kondisi ubin lantai juga sudah terkelupas hampir seluruh ruangan. Belum lagi terlihat retakan-retakan bangunan dibagian atas lokal bagian bawah.

Yang paling menyedihkannya, seluruh ruang belajar siswa di SD Negeri 025 Teluk Binjai ini tidak dialiri listrik. Sehingga menyulitkan proses belajar-mengajar jika cuaca mendung.

“Anak-anak tidak bisa belajar karena gelap, jika cuaca mendung dan hujan. Sejak bangunan ini ada memang tidak pernah dialiri listrik,” jelas guru-guru di sekolah tersebut.

Sebuah Kisah Ironis

Ketua SD Negeri 025 Teluk Binjai Ganda Jaya Siregar mengaku sangat prihatin dengan sekolah ini.

Menurutnya hal ini sangat ironis, sekolah di tengah kota, berada di komplek pejabat, di sekitar perkantoran pemerintah dan dekat sekali dengan kediaman Walikota Dumai namun kondisinya sangat memprihatinkan.

“Ini suatu kisah yang sangat ironis, ibaratnya semut di ujung lautan nampak, sedangkan gajah dipelupuk mata tak terlihat. Dimana kepedulian pemerintah atas hal ini, bahkan bangunan yang berdiri sejak tahun 1986 ini sama sekali tak dialiri listrik,” cetusnya

Tidak hanya itu sekolah ini juga kekurangan mobiler seperti meja dan kursi belajar. Makanya ada lokal yang tidak bisa dipakai karena tidak memiliki bangku sekolah.

“Sehingga jadinya ada murid yang terpaksa harus masuk siang. Nah kita tau sistem pendidikan saat ini tidak menganjurkan murid belajar siang hari,” jelasnya.

SD Negeri 025 Teluk Binjai hanya memiliki delapan lokal atau ruang belajar. Enam lokal dari bangunan lama berlantai dua, namun dari 3 lokal di lantai dua hanya satu yang dipakai karena dua lokal lainnya tidak memiliki bangku dan kondisinya tidak aman bagi siswa.

Dua lokal lainnya adalah bangunan yang dibangun oleh Pemprov Riau. Selebihnya siswa terpaksa menumpang di bangunan milik koperasi PGRI yang masih berada di lingkungan sekolah.

“Jadi lokal milik sekolah ini hanya ada delapan. Itupun yang layak pakai hanya 6 lokal, lalu selebihnya anak-anak menumpang di bangunan milik koperasi PGRI Dumai,” ungkap Ganda lagi.

Ganda mengharapkan peranan pemerintah untuk melengkapi fasilitas dan menyalurkan dana untuk perehaban bangunan SD Negeri 025 Teluk Binjai.

“Pemerintah harus turun dan meninjau sekolah ini, sehingga nanti bisa melihat kondisinya langsung dan nampak dengan jelas bahwa sekolah ini perlu dibantu dan diperhartikan,” pungkasnya.

Ya, di usia Kota Dumai yang akan menginjak ke-19 tahun ini, masih ada kisah tragis dunia pendidikan yang notabenenya berada di tengah Kota. Masih ada hal-hal yang luput dari perhatian pemerintah kita.

Tentunya pihak sekolah, komite dan wali murid menginginkan sarana dan fasilitas terbaik untuk siswa dan anak-anak mereka. Dan menanggapi hal adalah cara terbaik bagi pemerintah dalam menunjukkan kepeduliannya. (ckn/cip/MR)

Editor : Joeyibas

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.