oleh

Menghayati Arti Umur Manusia

133306_posyandu-khusus-lansia_663_382

Celahkotanews.com || Sebagai manusia yang berakal, kita pasti telah menyadari bahwa Allah SWT telah memberikan nikmat yang begitu banyak, dari ujung rambut hingga ujung kaki. Semuanya adalah nikmat yang tak terkira, dari yang ada di darat, laut atau pun udara, semuanya adalah karunia Allah SWT untuk manusia.

Karena begitu banyaknya nikmat Allah SWT, maka pantaslah jika Allah berfirman, “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat mengiranya.” (An Nahl: 18)

Semua nikmat yang berasal dari Allah menjadikan manusia tidak dapat melepaskan diri dari penghambaan kepada Allah, sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya, “Dan tidaklah Kujadikan jin dan manusia melainkan untuk mengabdi kepada-Ku” (Adh-Dhariyat: 56)

lonely
Sumber gambar: pixshark.com

Sebagai manusia yang berakal kita pasti telah menyadari bahwa Allah telah memberikan nikmat yang begitu banyaknya, dari ujung rambut hingga ujung kaki semuanya adalah nikmat yang tak terkira, dari yang ada di darat, laut atau pun udara semuanya adalah karunia Allah untuk manusia. Karena begitu banyaknya nikmat Allah maka pantaslah jika Allah berfirman: “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat mengiranya.” (An Nahl: 18)
Semua nikmat yang berasal dari Allah ini menjadikan manusia tidak dapat melepaskan diri dari penghambaan kepada Allah, sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah : “Dan tidaklah Kujadikan Jin dan Manusia melainkan untuk mengabdi kepadaKu” (Adh-Dhariyat: 56)

Salah satu nikmat yang terbesar yang dimiliki oleh manusia adalah waktu, dan jika dikaitkan dengan diri manusia maka waktu tersebut disebut dengan umur atau usia. Dengan demikia umur adalah waktu yang melekat pada manusia atau waktu yang diberikan kepada manusia untuk menentukan ia bahagia atau celaka. Apabila manusia dapat memanfaatkan waktu dengan baik dan dengan amal yang shalih maka hidupnya pun akan mulia, namun apabila manusia memanfaatkan waktu dengan buruk yaitu dengan berbuat maksiat sepanjang hidupnya maka ia pun termasuk orang yang celaka. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah saw dalam sabdanya: “Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalnya. Dan manusia yang celaka adalah yang panjang umurnya tapi buruk amalnya.”
Pemanfaatan waktu adalah sangat penting bagi manusia hal ini karena tidak selamanya manusia hidup di dunia, sedangkan dunia bukanlah tujuan hidup manusia, namun ada kehidupan ahirat yang merupakan kehidupan sejati manusia, jika kita tidak memanfaatkan kehidupan di dunia ini dengan baik maka pastilah masa depan kita di ahirat kelak akan celaka. Allah berfirman: “Katakanlah: kematian yang kamu lari dari padanya maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan (kepada Allah), Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Al-Jumu’ah: 8)
Karenanya selama umur kita masih melekat pada tubuh kita di dunia ini, maka sudah selayaknya kita bersegera untuk mendapatkan ampunan dari Allah dengan selalau menginstropeksi diri sehingga setiap saat kita dapat melakukan perbuatan yang diridhoi oleh Allah. Allah berfirman: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imran: 133)
Berdasarkan uraian tersebut maka manusia diberi kebebasan oleh Allah untuk memanfaatkan umur yang telah diberikan-Nya kepada kita. Manusia sendirilah yang menentukan apakah ia akan bahagia atau celaka. Allah berfirman: “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakan.” (An Najm: 39)

Sumber :viva.co.id

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.