Pantauan awak media di Jalan Soekarno-Hatta, terlihat beberapa petugas tengah sibuk mengelas dari satu pipa ke pipa lainnya. Terlihat juga satu pekerja yang mengatur jalan. Akibat badan jalan digunakan, memang membuat kendaraan yang melintas memperlambat kecepatan. Hal itu mengakibatkan arus lalu lintas jadi tersendat.
Dengan tetap dilaksanakannya kegiatan penanaman pipa transmisi gas Dumai-Duri itu, menunjukkan perusahan tampaknya tidak peduli dengan kebijakan yang diambil petugas polisi. Hal itu menimbulkan reaksi dari kalangan pemuda.
“Ini namanya kurang ajar, sudah dihentikan masih saja jalan. Seharusnya urus dulu yang diminta pihak kepolisian,” ujar Wakil Ketua Bidang Lingkungan KNPI Kota Dumai, Anggara Andika Putra.
Ia menilai, permasalahan pipa gas sejak dulu sudah menimbulkan polemik di Kota Dumai. “Ini harus didudukkan dulu, lalukan sosialisasi kepada masyarakat. Apa dampak lingkungan yang terjadi,” ujarnya.
Protes juga disampaikan warga Jalan Soekarno-Hatta, Umang. Ia tidak mengetahui secara pasti apa yang sedang di kerjakan saat ini. Ia sempat protes dengan pekerja di lapangan saat meletakkan pipa di depan kedainya. “Karena protes digeser sedikit, baru kedai saya bisa dibuka,” ujar pedagang kedai kelontong itu.
Ia menyebutkan, sampai ada kecelakaan lalu lintas akibat adanya pipa dipinggirkan jalan ini. “Kejadian satu pekan lalu, korban orang Bagan, jatuh karena pipa menggelinding ke jalan, korban mengalami luka, tapi informasi tidak melapor ke polisi,” tuturnya.
Sebelumnya, Kapolres Dumai AKBP Restika P Nainggolan menyebutkan jika pihak memang menghentikan kegiatan tersebut, karena ada yang harus diurus pihak perusahan. “Mereka menggunakan jalan, harus memberitahu kami pihak kepolisian dan pemerintah yakni Dishub,” sebutnya.
Perwakilan KSO Penanaman Pipa Transmisi Gas Dumai-Duri Iwan saat dikonfirmasi melalui aplikasi WhatsApp tidak menjawab hingga, Rabu (7/3) pukul 16.00 kemarin. Namun sebelumnya Ia mengatakan, tidak ada penghentian kegiatan oleh pihak kepolisian.(ckn/rp)
Komentar ditutup.