Celahkotanews.com || Pulau Rupat – Keberhasilan pembangunan kebudayaan sangat terkait dengan aspek peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ada nilai tambah yang dapat diperoleh, baik itu untuk peningkatan kesejahteran lahir maupun kesejahteraan batin.
Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rahman mengaku sangat terkesan dengan ritual Mandi Sapar ini. Ia berjanji akan menjadikan kegiatan ini event nasional. Menurut Plt Gubri, event budaya ritual Mandi Safar ini sejalan dengan visi Riau 2020 sebagai pusat budaya Melayu di Asia Tenggara. Dengan potensi Pulau Rupat yang luar biasa, khususnya dibidang pariwisata, tentunya sangat pas jika keduanya dipadukan. “Tidak hanya pariwisata saja, tapi ada unsur-unsur budaya,” ujarnya.
Sebagai bentuk keseriusan Pemprov Riau, Plt Gubri berjanji akan menganggarkan detail engineering design (DED) untuk pengembangan pariwisata di Pulau Rupat pada APBD Perubahan Riau 2016 nanti.
Pantauan celahkotanews.com dilapangan, sedikitnya dua puluh ribu wisatawan lokal memadati Pantai Tanjung Lapin, Desa Tanjung Punak, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Riau, untuk menyaksikan acara ritual Mandi Safar, sekaligus peringatan Hari Nusantara yang dipusatkan di Pantai Tanjung Lapin, Sabtu (5/12).
Ritual mandi sapar di Tanjung Lapin kemarin telah dimulai dengan melaksanakan pawai budaya diikuti sejumlah elemen yang ada. Mulai dari siswa sekolah, kelompok organisasi masyarakat (Ormas), kelompok budayawan, serta sejumlah instansi yang ada di Kecamatan Rupat Utara. Pawai ini melibatkan tokoh adat, tokoh agama
Informasi disampaikan Camat Rupat Utara Syafruddin SH, ada 4700 orang yang ikut dalam arak arakan pawai budaya ini kemarin, diiringi beragam kesenian. Mulai dari kompang, kelompok drum band, barongsai, serta beragam kesenian dari etnis lainnya yang mendiami kecamatan berpenduduk kurang lebih 15 ribu jiwa itu.(one*1)
Komentar