Celahkotanews.com || Dumai –
Suara lantang terdengar di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Dumai pada Rabu (21/10/15). Suara itu dilontarkan oleh para mahasiswa Kota Dumai yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa pembela rakyat Kota Dumai yang melakukan aksi damai.
Kedatangan mereka ke kantor Disperindag menuntut dan meminta pihak Disperindag Kota Dumai agar dapat mengatasi persoalan tabung gas bersubsidi di Kota Dumai yang menjadi langka serta harga yang tidak stabil diterima oleh masyarakat Kota Dumai.
Suasana Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Dumai, siang sekira pukul 11.30 WIB yang awalnya tenang, menjadi mencekam terdengar suara lantang yang meminta Disprindag untuk mengatasi kelangkaan dan harga Lpg 3 Kg yang melambung tidak tidak merata.
Ternyata suara itu dilontarkan oleh para mahasiswa Kota Dumai yang tergabung menjadi Aliansi Mahasiswa pembela rakyat Kota Dumai yang melakukan aksi damai dan menuntut Disperindag Kota Dumai untuk menanggapi jeritan masyarakat terhadap kelangkaan dan tingginya harga LPG 3 kg di Kota Dumai.
Selain itu kedatangan mereka ke kantor Disperindag menuntut dan meminta pihak Disperindag Kota Dumai agar dapat mengatasi persoalan tabung gas bersubsidi di Kota Dumai yang menjadi langka serta harga yang tidak stabil diterima oleh masyarakat Kota Dumai.
Bahkan puluhan mahasiswa yang melakukan aksi Demo tersebut, menilai Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Dumai tidak berhasil mengatasi persoalan tersebut dan meminta Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan Kota Dumai di copot dan mundur dari jabatan.
Tidak hanya itu saja, mereka juga menilai Dinas Perindustrian dan perdagangan Kota Dumai hanya tidur-tiduran saja. Bahkan tidak melakukan apa-apa untuk mengatasi persoalan kelangkaan gas LPG 3 Kg ini. Buktinya sampai saat ini kelangkaan masih terjadi.
“Bangun Tidur, Tidur lagi. Bangun… Tidur lagi,” ujar puluhan mahasiswa serentak di depan Kantor Disperindag Kota Dumai di hadapan Kadis Perindag Kota Dumai Zulkarnaen dan puluhan staf Dinas Perindag Kota Dumai.
David Manurung perwakilan mahasiswa yang tergabung menjadi Aliansi Mahasiswa pembela Rakyat Kota Dumai menyebutkan. Kedatangan puluhan mahasiswa yang tergabung menjadi Aliansi Mahasiswa pembela Rakyat Kota Dumai meminta agar Dinas Perindustrian bekerja mengatasi persoalan kelangkaan Gas LPG 3 Kg ini serta menuntut hal-hal yang harus dilakukan Disperindag Kota Dumai.
Adapun tuntutan yang diberikan kepada Disperindag Kota Dumai yakni, usut dan tindak tegas mereka yang terlibat permainan kelangkaan gas LPG 3Kg bersubsidi. Kemudian cabut izin perusahaan yang menaikan harga gas LPG 3 Kg bersubsidi, lalu stabilkan harga gas LPG 3 Kg bersubsidi yang beredar sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kota Dumai dan terakhir tingkatkan pengawasan berat massa tabung gas LPG 3 Kg bersubsidi.
“Itu lah tuntutan kami kepada Disperindag Kota Dumai, semoga apa yang disampaikan dapat ditindak lanjuti oleh Disperindag Kota Dumai,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Kota Dumai Zulkarnaen menyebutkan, persoalan kelangkaan ini ada di pusat, sebab dari sana yang memberikan subsidi sampai ke daerah-daerah. Untuk itu pihaknya telah berkoordinasi untuk mengatasi permasalahan ini.
“Sedangkan harga untuk gas 3 Kg tidak terjadi kenaikan harga, kita mengusulkan harga gas LPG 3 Kg sebesar 18.000. Bahkan kita sudah mengajukan surat sebanyak dua kali ke Provinsi Riau,” ujarnya.
Pantauan Celahkotanews.com dilapangan usai berorasi di Kantor Disperindag, aksi damai para mahasiswa tersebut akan berlanjut ke Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Dumai, sebab mahasiswa menilai jawaban yang diberikan Kadisperindag Kota Dumai tidak sesuai apa yang diharapkan oleh para mahasiswa yang tergabung menjadi Aliansi Mahasiswa pembela Rakyat Kota Dumai tersebut. (ckn)
Komentar ditutup.