“Menyikapi permintaan beberapa tim sukses agar pleno rekapitulasi suara ditunda, KPU mengambil sikap tegas. Pleno akan digelar sesuai jadwal”
Celahkotanews.com || DUMAI- Beberapa tim sukses pasangan calon kepala daerah meminta pleno rakapitulasi suara Pilkada Serentak 2015 ditunda. Rupanya permintaan itu tidak mendapat respon bagus dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dumai.
Komisi penyelenggara pemilu tersebut tetap akan lanjut dan melaksanakan pleno rekapitulasi suara hasil Pilkada Dumai, Rabu (16/12) meskipun proses pelaporan dugaan pelanggaran Pilkada di Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Dumai berlanjut.
“Kami tetap akan melaksanakan rapat pleno rekapitulasi suara seusai aturan yang sudah ditentukan. Jadi apapun alasannya pleno tetap jalan sesuai aturan yang berlaku. Kami lanjutkan pleno,” kata Komisioner KPU Dumai Bidang Hukum Robby Aslam, kepada awak media, Selasa (15/12).
Menurut Robby, Rabu (16/12) merupakan hari pertama rekapitulasi perolehan suara Pilkada Dumai yang dijadwalkan berlangsung selama tiga hari hingga Jumat (18/12/15). “Jadi tidak ada yang bisa menghentikan. Pleno rekapitulasi suara jalan terus. Ini sesuai perintah KPU Riau,” tegas Robby.
Dijelaskan Robby, dengan tertundanya pleno rekapitulasi suara Pilkada Dumai itu dikawatirkan akan ada kecurangan. Oleh karena itu, pihaknya tidak akan mengambil resiko jika pleno rekapitulasi ditunda sebagaimana yang diharapkan beberapa timses paslon kepala daerah.
“Saya harapkan seluruh lapisan masyarakat baik itu perorangan maupun kelompok untuk tetap mendukung pleno rekapitulasi sebagai rangkaian tahapan Pilkada Serentak yang diatur dalam aturan PKPU nomor 2 tahun 2015,” jelas Robby, mengakhiri.
Sedangkan Calon Walikota Dumai, Zulkifli As yang mendapatkan suara terbanyak pada helat Pilkada Dumai, tidak mau mengomentari seputar laporan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Malah dirinya menyarankan media untuk mempertanyakaan ke BPJS Kesehatan, terkait hal tersebut.
“Kartu KIS bukan urusan dan wewenang saya untuk menjawabnya. Saya tidak memiliki kapasitas untuk menjawab masalah ini. Coba tanyakan saja ke BPJS Kesehatan. Apakah kartu itu paslu maupun asli. Saya juga tidak tau dengan masalah yang ramai dibicarakan itu,” ucap Zulkifli As, yang mengaku sedang berada di Jakarta itu.
Pria yang pernah menjabat Walikota Dumai mengatakan, apapun persoalan yang menyangkut masalah KIS tanyakan saja ke BPJS Kesehatan. Apalagi ini program pemerintah pusat. “Tanyakan saja ke BPJS, kartu itu asli atau palsu, saya tidak memiliki wewenang untuk menjawab masalah ini,” ulangnya.
Dikatakan pasangan Eko Suharjo ini, pihaknya juga tidak mengetahui kondisi yang berkembang selama beberapa hari belakangan ini di Kota Dumai. Bahkan dirinya mengaku baru mengetahui setelah media ini mencoba konfirmasi seputar isu tak sedap yang mengarah pada dirinya usai Pilkada Dumai.
“Jujur saya tidak mengetahui masalah ini. Saya baru tahu dari media. Kalau masalah Kartu Indonesia Sehat tentunya media konfirmasinya kepada instansi terkait, bukan kepada saya. Manalah saya memiliki kapasitas untuk menjawab masalah itu,” tutup Zulkifli As, dalam perbincangannya.(0ne*1)
Komentar ditutup.