oleh

Kok…bisa narkoba dalam jumlah besar masuk Kekota Dumai

th(56)
Ilustrasi

Celahkotanews.com || Dumai – Kenapa harus di Dumai? itulah pertanyaan besar setiap masyarakat Dumai ketika ada penangkapan skala besar narkoba atau barang haram lainnya. Sebab bagi orang Dumai, pelabuhan dan perairan adalah tempat bergantung hidup dan mereka mengais rezeki sejak dahulu sehingga dengan adanya kejadian ini sedikit banyak akan berpengaruh pada roda ekonomi di Dumai. Padahal sebelum sampai di Dumai, barang haram ini juga sudah melewati sejumlah wilayah. Lalu, kenapa harus Dumai?

Apalagi paska penangkapan ratusan kilo gram diduga narkotika jenis sabu-sabu oleh pihak Badan Narkotika Nasional(BNN) disalah satu gudang di Kota Dumai mendapat tanggapan dari seluruh lapisan. Bahkan sebagian masyarakat menyayangkan mengapa barang laknat itu diamankan di Kota Dumai, kenapa tidak di daerah maupun Kota lainnya, kenapa harus di Kota Dumai?

Sebagaimana diberitakan dibeberapa media televisi maupun media cetak menyebutkab bahwa 270 kg diduga narkotika jenis sabu-sabu itu ternyata didatangkan dari Tiongkok (Cina) kemudian lolos masuk ke Malaysia dan diselundupkan ke Indonesia melalui Kota Dumai.

Dimana sebelumnya penangkapan dengan jumlah dan kapasitas yang besar. Lagi-lagi, Kota Dumai menjadi lokasi penangkapan terhadap barang haram tersebut, padahal alur dan jalur masuknya barang melalui beberapa tahapan dan daerah lainnya, parahnya kenapa Kota Dumai selalu dijadikan lokasi penangkapan.

Seperti yang diungkapkan Tokoh Masyarakat Kota Dumai, Timo Kipda kepada Dumai Pos mengatakan, sangat menyayangkan terkait penangkapan diduga narkotika jenis sabu-sabu di Kota Dumai yang kerap terjadi. Padahal jika ditelusuri alur masuk barang haram itu melalui beberapa wilayah dan daerah hingga sampai di Kota Dumai.

“Kita menyesalkan, kenapa harus Dumai menjadi lokasi penangkapan narkoba. Bahkan dengan jumlah besar selalu terjadi di Kota Dumai terhitung dalam satu tahun belakangan ini. Kenapa tidak diwilayah lainnya?,” tanya Timo.

Padahal lanjut Timo, sebelum tiba di Kota Dumai narkoba itu melewati beberapa wilayah baik itu melalui jalur laut dan darat. Menurutnya dengan kejadian tersebut berdampak kepada perekonomian masyarakat Kota Dumai dengan kejadian itu.

Seperti diketahui masuknya narkotika di Kota Dumai kerap melewati pelabuhan. Padahal barang itu berasal dari luar namun dampaknya dirasakan masyarakat terutama yang mencari nafkah di pelabuhan. Sebagaimana diketahui pelabuhan merupakan periuk nasi buruh di Kota Dumai.

“Bahkan dengan kondisi ini perekonomian masyarakat menurun dan secara otomatis pengangguran bakal dan sontak pengangguran meningkat tindak kejahatan juga bakal meningkat,” ucapnya.

Namun demikian ditambahkannya, dirinya selaku tokoh masyarakat kerjasama dari berbagai pihak untuk bersama-sama memberantas peredaran narkoba di Kota Dumai, sehingga dampak-dampak yang terindikasi bakal terjadi akan menjauh.

Sementara itu, Kapolres Dumai AKBP Suwoyo SIK MSi menyampaikan bahwa pihaknya sejak awal telah berkomitmen untuk memberantas peredaran narkoba di Kota Dumai dengan mengungkap sejumlah pelaku penyalahgunaan barang haram tersebut.

“Sejak awal kita sudah komitmen memberantas peredaran narkoba dengan membentuk tim khusus untuk memberantas peredaran narkoba,” ujar Kapolres.

Namun demikian, untuk memberantas peredaran narkoba tidak terlepas dari kerjasama seluruh pihak, termasuk masyarakat diajak untuk bersama-sama memberantas peredaran narkoba yang sudah jelas-jelas merusak anak bangsa.

“Kita optimis akan mengungkap peredaran narkoba, untuk itu kita menghimbau kepada seluruh masyarakat dan instansi terkait untuk bekerjasama dengan memberantas peredaran narkoba di Kota Dumai,” harapnya.(Dp)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.