Jokowi Diminta Blusukan ke Kampar, Ini Alasannya

Bupati Kampar Jefry Noer berada di kawasan lahan tanaman bawang merah di P4S Karya Nyata, Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kampar beberapa waktu lalu
Bupati Kampar Jefry Noer berada di kawasan lahan tanaman bawang merah di P4S Karya Nyata, Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kampar beberapa waktu lalu.

CELAHKOTANEWS.COM,BANGKINANG – Presiden Joko Widodo (Jokowi) disarankan untuk mengunjungi Kabupaten Kampar yang selama ini menjadi barometer sektor pertanian bagi Provinsi Riau dengan melepaskan semua “warna” politik demi terwujudnya ketahanan pangan nasional.

“Kunjungan Jokowi ke Kampar sangat penting untuk memotivasi dan melihat langsung program ketahanan pangan yang dijalankan Pemda Kampar dibawah kepemimpinan Bupati Jefry Noer,” kata pemerhati pertanian Soemitro Arintadisastra kepada pers di Pekanbaru lewat pesan elektronik yang diterima Senin pagi (13/4/2015).

Dr. Ir Soemitro Arintadisastra merupakan mantan Kepala Biro Perencanaan BP Bimas selama lima tahun (1989-1994) kemudian mantan Direktur Bina Program Tanaman Pangan dan Holtikultura selama lima tahun (1994-1997), Staf Ahli Menteri Pertanian (1997-2009) merangkap Komisaris PT Pertani (1995-2002).

Soemitro mengatakan, untuk menyukseskan ketahanan pangan nasional, semua pihak harus mau “menanggalkan” berbagai kepentingan politik. “Jangan karena bupati atau wali kota dari partai lain, terus kemudian enggan untuk berkunjung,” katanya.

Menurut dia, pola blusukan yang dilakukan Presiden Jokowi selama ini telah memberi dampak positif khususnya bidang pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Optimistisme Jokowi untuk Indonesia swasembada pangan dalam kurun waktu tiga sampai empat tahun lagi menurut Soemitro juga harus didukung smeua pihak. Sementara itu infrastruktur pendukung saat ini sedang dibangun agar memadai dan ini baik.

“Sementara itu, dukungan telah diberikan oleh Kampar dalam bentuk pelaksanaan program yang sangat baik. Jika seluruh daerah di tanah air melakukan hal yang sama, swasembada pangan akan lebih cepat tercapai,” katanya.

Bupati Kampar Jefry Noer dalam tiga tahun terakhir telah menjalankan berbagai program pembangunan khususnya untuk pertanian. Pemda Kampar juga melatih masyarakat untuk menjadi petani dan peternak yang andal dalam satu kawasan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kampar.

Program kedaulatan pangan telah dijalankan Pemerintah Kabupaten Kampar menurut Jefry juga telah dilaksanakan jauh sebelum adanya program yang sama oleh Pemerintah Pusat diera Presiden Joko Widodo.

“Saya pernah sampaikan ke Pak Jokowi sewaktu program kedaulatan pangan hendak diluncurkan di Jakarta, bahwa di Kampar program ini telah lebih dulu dijalankan,” kata Jefry.

Bahkan saat ini, lanjut Jefry, juga telah ada program ketahanan pangan yang baru. Masyarakat diajarkan untuk memanfaatkan lahan sempit seluas seribu hingga 1.500 meter persegi untuk mengelola berbagai jenis tanaman palawija dan peternakan.

“Dalam Program Rumah Tangga Mandiri Pangan Energi ini, masyarakat tidak hanya menyukseskan ketahanan pangan, namun juga ketahanan energi,” katanya.

Sebelumnya Presiden Jokowi dalam suatu acara mengatakan; “Semakin saya tahu lapangan semakin banyak kunjungan daerah yang saya lakukan semakin kenal medan yang ada di negara kita. Semakin saya yakin swasembada pangan bisa dicapai,” kata Jokowi.

Sementara itu Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga yakin swasembada pangan akan tercapai sesuai target, khususnya untuk beras. Dia menjelaskan swasembada beras adalah dengan menghentikan impor beras, dan bukan swasembada pangan secara keseluruhan.

JK menilai swasembada beras dapat tercapai lebih cepat dari target sebelumnya setelah seluruh pihak khususnya pemda dan kalangan petani memberikan dukungan maksimal.(grc/wdy)

Komentar ditutup.