CelahkotaNEWS.com || Menemani seseorang berjuang itu tentunya tak mudah, butuh perjuangan besar. Bahkan terkadang perjuangan kita yang mendampingi itu sama besarnya atau malah melebihi dia yang sebenarnya tengah berjuang menuju kesuksesan. Lelah itu pasti, karena kita juga akan menemukan beberapa kendala atau rintangan dalam menemaninya berjuang. Sebab untuk menuju pintu kesuksesan itu akan sangat berat perjuangannya. Akan ada banyak jalan yang berliku, kerikil yang menyandung, dan bahkan angin besar yang bisa menerjang siapapun kita.
Lupa diri itu adalah sebuah tindakan yang tidak tahu diri, tidak tahu berterimakasih. Seperti kacang yang lupa akan kulitnya. Lupa dengan siapa yang mendukungnya selama ini hingga sebuah kesuksesan itu benar-benar berada di dalam genggaman tangannya. Bukan ingin meminta terimakasih, tapi memang sudah sepantasnya jika seseorang harus berterimakasih kepada dia yang telah menyumbangkan tenaga serta pikirannya hanya untuk mendukung dirinya hingga sukses. Tapi jika kata terimakasih itu belum sempat terucap dari mulut, maka dengan bersikap tahu diri saja sebenarnya sudah cukup.
Tapi sayangnya, jangankan untuk mengucapkan kata terimakasih, mengingat siapa yang telah mendukung selama ini saja terkadang seseorang akan lupa. Meskipun tidak semuanya, tapi kebanyakan memang demikian. Berjuang bersama dari titik nol hingga puncak itu hanya tinggal sebuah ungkapan. Karena pada realitanya, kebanyakan dari orang akan lupa setelah dia berada pada puncaknya. Jangankan dengan siapa yang mendukung perjuangannya, dengan asal mula dirinya sebelum sukses saja seseorang terkadang akan lupa. Dengan gaya yang sok kaya, seseorang akan pura-pura tidak ingat jika dirinya pernah susah.
Setelah sukses, terkadang seseorang akan lupa dengan siapa dirinya berjuang selama ini. Tak sampai berpikir bahwa tindakannya itu akan sangat menyakiti hati kita yang telah mendukungnya selama ini. Betapa tidak, siapa yang tidak sakit hati jika dukungannya selama tak di ingat sedikitpun. Jangankan untuk berterimakasih, karena setelah lupa diri maka seseorang pasti akan melupakan segalanya, termasuk kata terimakasih.
Dan yang lebih parahnya lagi, dia akan mencari pengganti yang lebih sempurna dari kita. Dengan tak tahu dirinya, dia menganggap kita kurang sempurna. Tanpa dia sadari, padahal di dunia ini memang tak ada manusia yang sempurna. Tapi memang begitulah kenyataannya, mau dengan kita ketika ada maunya. Tapi akan mencoba melupakan ketika kemauannya telah di turuti. Setelah hidup enak, maka dia akan mencari yang lebih baik dari kita. Sulit di percaya memang, tapi mau bagaimana lagi jika itulah yang terjadi.
Itulah yang namanya orang baru sukses, karena belum pernah merasakan hidup sukses makanya dia akan bergaya sok-sok an. Padahal sebenarnya orang yang telah terlanjur kaya belum tentu akan sesombong itu, malahan dia akan bersikap ramah dan rendah hati. Maka dari itu, tak perlu menangisi semua sikap dan kepergiannya, atau bahkan mengejar akan kepergiannya. Karena jika hal itu sampai terjadi, maka yang ada kita malah akan dia jadikan sebagai bahan suruhan saja.
Emang kita mau di anggap selayaknya pembantu?, kalo aku mah ogah. Masih banyak orang yang lebih baik di luar sana. Sesuai dengan perjuangan kita selama ini, mungkin Tuhan telah mempersiapkan orang yang sukses untuk kita di luar sana. Yang terpenting, jangan pernah hancurkan harga diri hanya untuk mengemis cinta.
Sumber : https://www.vebma.com/opini/setelah-sukses-terkadang-seseorang-akan-lupa-dengan-siapa-dirinya-berjuang-selama-ini/10051








3 komentar