oleh

Ini Cara Menghindari Jadi Korban Pembobol Rekening Melalui ATM

JAKARTA – Pembobolan rekening nasabah melalui anjungan tunai mandiri (ATM) terus saja terjadi. Pelaku menggunakan modus skimming, yakni menggandakan informasi dalam pita magnetik yang terdapat pada kartu ATM.

Dikutip dari merdeka.com, kepolisian sudah berhasil mengungkap kejahatan modus tersebut di beberapa daerah, termasuk wilayah hukum Polda Metro Jaya. Polda Metro mencokok lima pelaku kejahatan skimming di tiga lokasi.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengimbau masyarakat berhati-hati ketika bertransaksi di ATM. Agar tida menjadi korban skimming.

Ia mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan masyarakat ketika menarik uang melalui mesin ATM.

”Yang pertama, saat memasukkan PIN ATM. Saat memasukkan PIN, tutupi jarinya agar tidak terlihat,” ujar Nico di Jakarta, Sabtu (17/3).

Kemudian lanjutnya, nasabah juga harus memperhatikan kondisi mesin ATM. Jika menemukan alat yang tidak biasa, lapor petugas setempat.

”Kemudian lingkungan sekitar ATM. Hindari ATM jika mendapati orang yang mencurigakan,” tuturnya.

Yang terakhir, sambung Nico, informasikan kepada petugas jika menemukan orang yang berada di depan mesin ATM dalam waktu cukup lama.

”Mungkin bisa dilihat, diingatkan atau mencari satpam, supaya satpamnya yang memberi tahu atau menegur atau ada keterangan dan sebagainya,” ucap Nico.

Sebab, hanya butuh beberapa saat untuk bertransaksi di depan mesin ATM.

”Kalau tidak ngambil uang cash, tidak sampai 5 menit kira-kira, parameternya itu. Kalau orang lebih dari 2-3 menit dari ATM perlu didatangi,” tandasnya.

Sebelumnya, lima orang tersangka pembobol mesin ATM 64 bank hanya butuh waktu 5-10 menit untuk memasang alat Skimming di mesin ATM. Alat itu nantinya berfungsi untuk mencuri data para nasabah yang menggunakan mesin ATM.

”Untuk memasang alat ini sampai selesai 5 sampai 10 menit,” kata Nico di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (17/3).

Untuk melancarkan aksinya itu, para tersangka ini memasang alat skimmer di tempat untuk memasukkan kartu ATM. Selain itu juga memasang kamera tersembunyi juga yang ditempatkan di lokasi PIN.

”Jadi ini dipasang sehingga apabila seseorang memasukkan nomor PIN-nya begitu kartu dimasukkan data itu terekam,” ujarnya.

Nantinya, jika data nasabah sudah masuk akan ditempatkan di sebuah hard disk. Kemudian dana nasabah ini akan ditransfer untuk diambil tunai untuk keperluan sehari-hari para pelaku dan sebagian dipindahkan ke Bitcoin untuk menyulitkan penyidikan.(*)

Sumber: merdeka.com
Foto : ilustrasi@internet

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

1 komentar