oleh

Disdikbud Dumai,Terapkan Penanaman Nilai Kebudayaan

2017-02-09_13-02-53
Gambar Hanya Ilustrasi/Net

Celahkotanews.com || Dumai –  Pemerintah Kota Dumai Melalui Dinas Pendidikan Kebudayaan mendata jenis kebudayaan lokal daerah, yang bisa dikembangkan dan dimasukkan dalam kurikulum pembelajaran peserta didik sekolah.

Pendidikan secara praktis tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai budaya. Dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan sendiri, secara proses mantransfernya yang paling efektif dengan cara pendidikan. Keduanya sangat erat sekali hubungannya karena saling melengkapi dan mendukung antara satru sama lain. Tujuan pendidikan adalah melestarikan dan selalu meningkatkan kebudayaan itu sendiri, dengan adanya pendidikan, kita bisa mentransfer kebudayaan itu sendiri dari generasi kegenerasi selanjutnya, dan juga kita sebagai masyarakat mencita-citakan terwujudnya masyarakat dan kebudayaan yang lebih baik kedepannya, maka sudah dengan sendirinya pendidikan kitapun harus lebih baik lagi. Kebudayaan sebagai hasil budi manusia, dalam hal berbagai bentuk dan menifestasinya, dikenal sepanjang sejarah sebagai milik manusia yang tidak kaku, melainkan selalu berkembang dan berubah dan membina manusia untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan kultural dan tantangan zaman tradisional untuk memasuki zaman modern.

Drs.Asyaari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Dumai,menyebutkan, pendataan ini untuk melihat potensi kebudayaan daerah yang dianggap prioritas untuk menjadi materi mata pelajaran siswa sekolah,hal ini sesuai dengan perubahan dalam organisasi perangkat daerah yang menyatu dengan kebudayaan pada dinas pendidikan.

“Dalam perubahan organisasi perangkat daerah, kebudayaan menyatu dengan dinas pendidikan, dan karena cakupannya luas, kita data dahulu mana prioritas untuk dikembangkan dalam mata pelajaran sekolah,” kata Syaari.

Sementara itu pula disebutkan juga bahwa  pengetahuan kebudayaan sebelumnya sudah ada di kurikulum sekolah dengan mata pelajaran budaya daerah dan kesenian, namun kedepan akan lebih dikembangkan sesuai jenisnya yang beragam.

Selain itu, tentu saja kebudayaan yang akan diajarkan di sekolah harus disamakan dengan nilai-nilai budaya lokal daerah, karena diketahui Kota Dumai dan Provinsi Riau dikenal sebutan budaya melayu.

“Pendidikan kebudayaan di sekolah ini kita mulai bertahap, bisa diawali dengan budaya dan seni daerah, kemudian kedepan bisa dengan mengenal situs sejarah, purbakala dan penggalian kesenian asli,” sebutnya.

Karena bidang kebudayaan jadi urusan dan kewenangan baru dinas pendidikan, maka sumber daya manusia juga harus dipersiapkan dan program kerja dikemas baik, dibedakan antara kebudayaan masyarakat dan sekolah.

Untuk inrtenal pegawai di lingkungan Disdikbud Dumai, mulai diterapkan juga penanaman nilai kebudayaan, misalnya budaya berpakaian sopan dan rapi serta budaya tata krama dan pelayanan publik.

Sebagai mana diketahui Pemerintah Kota Dumai pada awal Januari 2017 resmi menerapkan 34 organisasi perangkat daerah baru berdasarkan peraturan daerah nomor 12 tahun 2016 tentang susunan perangkat daerah.

Susunan 34 OPD baru terdiri atas 1 sekretariat daerah, 1 sekretariat DPRD, 1 inspektorat, 19 dinas daerah, 5 badan daerah dan 7 pemerintah kecamatan.

Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik-pendidik dan filosofis untuk menerangkan, menyelaraskan, dan merubah proses pendidikan dengan persoalan-persoalan kebudayaan dan unsur-unsur yang bertentangan didalamnya. Dilihat dari sudut pandang individu, pendidikan merupakan usaha untuk menimbang dan menghubungkan potensi individu. Maka sudah jelas bahwa pendidikan dan kebudayaan sangat erat sekali hubungan karena keduanya berkesinambungan, keduanya saling mendukung satu sama lainnya.(ckn)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

1 komentar