
Celahkotanews.com || Dumai – Pemerintah Kota Dumai Melalui Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Dumai meminta warga mewaspadai penyakit demam Berdarah Dengue (DBD). Apalagi, memasuki musim pancaroba saat ini, di mana rawan terhadap penyakit tersebut.
Setelah kemarau panjang melanda Kota Dumai, hujan kini sudah mulai mengguyur. Pada musim peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan sangat rentan menyebabkan terjadinya penyakit musim pancaroba, salah satunya DBD
“Masyarakat Dumai masih banyak yang menampung air hujan dan biasanya dimanfaatkan oleh nyamuk aedes aegepty untuk berkembang biak. Untuk itu, kami mengimbau warga Dumai agar waspada terhadap DBD,” ujar Kepala Diskes Dumai, H Paisal SKM MARS, di Dumai, Jumat (29/7/2016).
Menurut Paisal, perkembang biakan nyamuk aedes aegypti harus diwaspadai dimusim pancaroba, ia mengimbau, masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan 3M plus menabur bubuk abate pada tempat penampungan air untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk DBD.
“Masyarakat juga harus aktif menjaga kebersihan lingkungan, terutama membersihkan selokan atau parit di sekitar rumah agar tidak jadi sarang nyamuk,” tambahnya.
Salah satu cara agar terhindar dari DBD memutus mata rantai perkembang biakan nyamuk Aedes aegypti melalui program 3M yaitu menutup bak penampungan air, menguras atau membersihkan bak penampungan air dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air.
Lanjutnya, 3M merupakan cara yang efektif dan efisien mencegah DBD dengan cara memutus mata rantai perkembang biakan nyamuk Aedes aegypti. Sebab nyamuk aedes biasanya berkembang biak dibak-bak penampungan air hujan, dan dibarang-barang bekas yang dapat menampung air hujan.
Terakhir Paisal mengatakan bahwa Kota Dumai merupakan Kota endemis DBD, dari 7 kecamatan ada 3 kecamatan yang ditetapkan sebagai kawasan endemis DBD yaitu Kecamatan Dumai Barat, Dumai Timur, dan Kecamatan Dumai Selatan.
Kepada seluruh masyarakat Dumai khususnya masyarakat yang tinggal di Kecamatan Endemis DBD harus waspada dengan penularan DBD karena tidak hanya iklim yang meningkatkan perkembang biakan nyamuk Aedes aegypti, tetapi pola hidup masyarakat yang jauh dari sehat juga menjadi faktor utama DBD. Pungkasnya
Diberitakan sebelumnya, pasien DBD yang dirawat di RSUD Kota Dumai mengalami peningkatan.
Data dari Unit Pelayanan RSUD Dumai, pasien DBD yang dirawat sejak Januari 2016 hingga Juli 2016 sebanyak 196 pasien. Untuk bulan Juli 2016 saja pasien DBD mencapai 18 orang. Pasien didominasi oleh anak-anak. Jumlah ini meningkat bila dibanding Bulan Juni 2016 yang hanya 12 orang.(HR/C1)