oleh

Cairan Praejakulasi Masih Berpotensi Sebabkan Kehamilan

Sebagian besar berpendapat bahwa cairan praejakulasi tak berpotensi menimbulkan kehaminal.Padahal, hal tersebut tak sepenuhnya benar. Cairan praejakulasi yang keluar saat berhubungan seksual bisa mengandung sperma.

Precum adalah cairan yang keluar sebelum ejakulasi. Cairan ini berasal dari kelenjar Cowper yang terletak di dasar penis. Cairan berfungsi sebagai pelumas uretra yang dapat mempermudah keluarnya sperma.Mengutip Cosmopolitan, ahli keseharan Clare Morrison mengatakan, meski memiliki fungsi utama sebagai pelumas, bukan hal yang tak mungkin jika cairan membuat wanita hamil.

Morrison mengatakan, cairan mengandung alkali yang membantu menetralisir lingkungan uretra yang asam akibat urine. Lingkungan yang netral bisa membantu sperma untuk bertahan hingga ejakulasi.

Tak banyak sperma yang terkandung dalam cairan praejakulasi. “Tapi kemungkinan ada yang tersisa dari ejakulasi terakhir,” kata Morrison. Sperma, lanjutnya, sangat mungkin terkandung dalam cairan praejakulasi. Apalagi jika pria belum buang air kecil sejak ejakulasi pertama.

“Perlu diingat, hanya butuh satu sperma untuk bisa membuahi sel telur dan menimbulkan kehamilan,” kata Morrison. Jika memang belum berencana memiliki anak, dia menyarankan untuk menggunakan alat kontrasepsi.

Sebelumnya, penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat membuktikan adanya sperma dalam cairan praejakulasi.

Menyitat laman Natural Center for Biotechnology Information (NCBI), peneliti mengumpulkan sampel cairan praejakulasi dari 21 peserta penelitian pria. Hasilnya, sebanyak 11 dari 27 sampel cairan praejakulasi–atau sebesar 41 persen–diketahui mengandung sperma. Dan, sebanyak 10 sperma di antaranya ditemukan bergerak aktif.

Namun, tak disebutkan apakah sperma dalam cairan praejakulasi dapat menyebabkan kehamilan atau tidak. Penelitian hanya menganjurkan penggunaan alat kontrasepsi saat berhubungan seksual.(cnnindonesia.com)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.