Pertamina RU II Dumai Tak Niat Hibahkan Bandara PK
Celahkotanews.com | Dumai, Sudah bertahun-tahun bandara pinang kampai di kelola Pemko Dumai semenjak kepemimpinan zul as hingga kepemimpinan khairul anwar,numun sayang hingga kini status bandara Pinang Kampai (PK) di jalan soekarno hatta belum jelas statusnya,apkah akan diambil alih atau di hibahkan oleh PT.Pertamina RU II Dumai ke Pemko.
Kepala UPT Bandara Catur hargono pada celahkotanews.com
“Berbagai upaya dan perjuangan baik dari Dishubkominfo maupun Pemko Dumai sudah melakukan menuju proses hibah, tetapi sampai saat ini entah dimana kendalanya yang di alami belum tahu pasti,” catur
Catur juga menjelaskan “Upaya untuk mengambil alih sudah dilakukan perundingan hingga kepusat,namun perjuangan dari Pertamina RU II Dumai dinilai belum maksimal,sebab kebijakan masalah hibah semua bergantung pada PT.Pertamina RU II Dumai,apakah berniat menjual atau menghibahkan,”jelas catur
Diakui catur Kondisi ini memang membuat Pemko Dumai Galau karena pengembangan bandara ini jadi terhenti dan jalan di tempat atau stagnan di tempat.
Lihat saja,saat ini tidak bayak perubahan sarana dan prasarana. Dari tahun ketahun,meski saat ini sudah banyak maskapai penerbangan yang ingin menjalin kerja sama dengan Pemko,nun setelah melihat ketersediaan fasilitas yang di anggap tidak madai terpaksa di tunda.
Se jauh ini ada beberapa maskapao penerbangan yang menyodorkan kerja sama seperti,sriwijaya air,garuda,dan banyak lagi lain,setakat ini Bandara PK hanya bekerja sama dengan dua maskapai yaitu Pelita dan trans Nusa.
Saat ini bandara pinang kampai belum melakukan kerja sama dengan pihak maskapai lain hal ini mengingat status bandara dan pihak dari Pemko Dumai melalui UPT Dishub menunggu hibah dari Pertamina RU II dumai.
Menurut Kepala UPY bandara pinang kampai catur “Dumai sudah sangat layak memilki bandara udara sendiri yang di kelola oleh Pemko Dumai tanpa status pinjam pakai,ini terlihat dari jumlah masyrakat dan penumpang yang mengunakan Transportasi udara setiap harinya meningkat,sejauh ini tingkat persentasenya mencapai 80-90 persen / harinya,ini menandakan bahwa masyrakat umum sangat membutuhkan transportasi udara.”ungkap catur
Setakad ini baik dari Pemko Dumai mau pun dari PT.Pertamina RU II belum menemukan kata sepakat,namun jika hal ini dilakukan dengan niat al ini dapat di tuntaskan dan ada jalan keluarnya,kareana kunci utama berdasarkan si tangan PT.Pertamina RU II Dumai dan bukan kebijakan pusat yang selama ini menjadi alasan Pertamina RU II Dumai.(ckn)
Penulis : Khairul iwan
Komentar ditutup.