CelahkotaNEWS.com || Dumai – Seorang Ibu Rumah Tangga berinisial YT (37) warga Jalan Nelayan Laut, Kelurahan Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai Barat mengaku menjadi korban penipuan melalui telepon seluler. Pelaku beraksi dengan cara merayu sasarannya dengan mengakui dirinya sebagai Perwira kepolisian yang bertugas di Dumai.
Pelaku kerap kali menelepon korbannya untuk berniat menipu hingga berhasil meminta uang dan pulsa korban.
Kepada Korban, Si penelfon misterius itu mengakui dirinya sebagai personel Polres Dumai yang bertugas sebagai Provos dan dirinya sedang mengalami masa tahan di Rutan Kelas II Dumai.
Setelah ditelusuri diduga kuat pelaku merupakan polisi gadungan alias palsu. Sebenarnya pelaku narapidana sedang menjalani masa tahanan di Rutan Dumai.
“Pelaku juga sempat mengancam suami YT melalui handphone, “ujar Gambir salah satu keluarga korban kepada Wartawan, Senin (16/10/17),Kemarin.
Diketahui pelaku mengantongi handphone dari dalam bilik jeruji Rutan, tak jarang mereka sengaja melakukan aksi tipu – tipu dengan mencari target dominasi para kaum wanita. Selain merayu korban, pelaku juga meminta pulsa dan menguras habis uang sasarannya.
“YT mengaku dirayu oleh pelaku dan diminta untuk mengisi pulsa hampir jutaan rupiah. Tidak diterima hal tersebut dan merasa telah berdampak kepada keharmonisan rumah tangga korban, suami YT beserta keluarga korban membuat laporan ke pihak rutan untuk melacak nomor hp yang digunakan pelaku. Berharap pelaku segera dapat ditemukan dan diberikan hukuman sebagai efek jera.”terang Gambe.
Sebelumnya Pihak korban memang sempat melacak nomor pelaku dan mencari tahu kepada beberapa sumber, diketahui nomor itu berada di rutan Dumai.
“Kita mendatangi pihak Rutan Dumai untuk melaporkan kejadian ini agar dapat ditindak lanjuti, “sebutnya lagi.
Di waktu yang sama, Kepala Penjaga Rutan (KPR) Lapas Dumai, Aldino berjanji akan mengungkap pelaku tersebut. “Laporan ini akan kami tindak lanjuti, beri kami waktu, secepatnya akan kami ungkap,” ujar Aldino kepada wartawan di ruang kerjanya.
Ia tak menampik banyaknya tahan yang menyembunyikan hp dari petugas, namun hal itu dikarenakan lemahnya pengawasan terhadap pengunjung wanita. 65 persen pengunjung wanita, sementara petugas wanita kita hanya 5 orang, hal ini menjadi kendala kami ketika melakukan pemeriksaan kepada pengunjung wanita, begitu pula kita tidak memiliki peralatan deteksi, “sebut Dino.(red)
Komentar ditutup.