PEKANBARU— Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau kembali menegaskan komitmennya dalam mengintegrasikan nilai-nilai Islam dan sains melalui kegiatan Seminar Insersi Ekoteologi dalam Kurikulum, Senin (10/11/2025).
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber Asep Muhamad Iqbal, MA., PhD, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Seminar diikuti para dekan, wakil dekan bidang akademik, ketua program studi, serta dosen dari berbagai fakultas di lingkungan UIN Suska Riau.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Prof H Raihani, M Ed, PhD menegaskan pentingnya memasukkan konsep ekoteologi dalam kurikulum Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) sebagai bentuk tanggung jawab akademik dan spiritual terhadap isu lingkungan global.
“Ekoteologi bukan sekadar kajian etika lingkungan, melainkan harus menjadi gerakan akademik dan spiritual yang tertanam dalam kurikulum kita. Ini merupakan implementasi langsung dari program prioritas Kementerian Agama RI dalam memperkuat integrasi ilmu dan agama serta tanggapan konkret terhadap tantangan keberlanjutan global,” ujar Prof Raihani.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pengintegrasian ekoteologi bukan berarti menambah mata kuliah baru, tetapi memperkuat nilai dan perspektif keislaman dalam capaian pembelajaran lintas program studi.
Prof Raihani juga menegaskan tekad UIN Suska Riau untuk terus mengembangkan program Green Campus sekaligus meningkatkan daya saing internasional melalui Times Higher Education (THE) Impact Ranking.
Dalam paparannya, Dr Asep Muhamad Iqbal menjelaskan bahwa ekoteologi merupakan cabang teologi konstruktif yang menelaah hubungan antara agama dan alam di tengah krisis ekologi global. Ia menegaskan, pendekatan ini lahir dari kesadaran bahwa cara pandang spiritual manusia sangat menentukan perilaku terhadap alam.
“Islamic Ecotheology mengajarkan bahwa alam adalah ayat Tuhan yang memiliki nilai intrinsik. Menjaga bumi berarti menjaga amanah dan memuliakan ciptaan Allah,” jelas Dr. Asep.
Menurutnya, PTKIN memiliki posisi strategis untuk melahirkan generasi akademisi yang berwawasan ekologi, memiliki kesadaran moral dan spiritual tinggi, serta mampu berinovasi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
“Melalui semangat green campus dan penerapan ekoteologi, UIN Suska Riau diharapkan menjadi kampus yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan,” tambahnya.







